SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Jawa Timur menyekat sejumlah titik akses masuk sebagai tindak lanjut rencana Presiden Joko Widodo yang melarang masyarakat mudik.
Rencana itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.
Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono mengatakan, sejumlah titik itu akan dijaga ketat jajaran Ditlantas Polda Jatim, TNI, dan 14 organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Provinsi Jatim.
Baca juga: Pemprov Jatim Buka Lowongan Relawan Covid-19, Gaji Rp 2,5 Juta hingga Rp 10 Juta
Petugas gabungan akan mengawasi setiap kendaraan yang masuk ke Jawa Timur.
"Ditlantas Polda (Jatim) itu akan melakukan penyekatan di sembilan titik. Itu berlangsung mulai 24 April sampai 31 Mei 2020," kata Nyono di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Rabu (22/4/2020).
Penyekatan itu berlaku di ruas jalur Rembang-Tuban, Cepu-Bojonegoro, Sragen-Ngawi, Magetan-Karanganyar, Wonogiri-Ponorogo, Yogyakarta-Solo-Pacitan, Banyuwangi, dan beberapa pintu tol.
Selain ruas jalan itu, Dishub Jatim bakal menyisir jalur alternatif menuju Jawa Timur.
Nyono mengatakan, penyekatan di jalur alternatif akan dikoordinasikan dengan polres setempat.
"Khawatirnya gelombang pemudik di jalaur utama bisa dikendalikan, namun di jalur-jalur alternatif malah membeludak," kata dia.
Selain jalur darat, Dishub Jatim juga mengawasi moda transportasi lain, kereta api, penyeberangan kapal, dan angkutan udara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.