Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung Curi Padi Dibebaskan dengan Alasan Kemanusiaan, Makan Hanya Berlauk Sambal

Kompas.com - 23/04/2020, 11:19 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Ismanto Yuwono mengatakan, alasan tidak menahan dan membebaskan Sumardi (41), pemulung yang mencuri padi di sawah, karena kemanusiaan.

Sumardi mencuri padi di sawah karena terpaksa agar keluarganya bisa makan nasi. Bekerja sebagai seorang pemulung membuat penghasilan Sumardi tak menentu.

Sumardi biasanya bisa mendapat penghasilan Rp 40.000-Rp 50.000 per hari.

Sejak wabah corona, penghasilan Sumardi turun drastis. Sehari maksimal Rp 20.000, bahkan tidak dapat sama sekali.

Baca juga: Tak Punya Uang, Pemulung Terpaksa Curi Padi untuk Makan Keluarga

Padahal, Sumardi harus memberi makan dua orang mertua, seorang istri, dan dua orang anak. Sedangkan anak bungsunya masih berusia tiga tahun dan butuh susu formula.

Demi menyambung hidup, Sumardi dan keluarga setiap hari hanya makan nasi putih dan lauk sambal korek. Karena tidak punya uang lebih, Sumardi tak mampu untuk membeli lauk.

Sumardi juga tidak mampu untuk membeli susu formula anaknya yang masih kecil. Bahkan, kalau menangis terpaksa anaknya tersebut dikasih minum air putih.

"Karena tidak bisa beli susu formula, dia beli susu sachet yang itu sebenarnya tidak boleh untuk bayi. Itu pun tidak bisa membelikannya setiap hari. Kalau anaknya nangis diberikan air putih," kata Ismanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Merasa prihatin dengan kondisi Sumardi, polisi akhirnya membebaskan pria itu.

Baca juga: Kena PHK, Diusir Istri, Babak Belur Usai Curi Tabung Gas karena Lapar

Pihaknya juga mempertemukan Sumardi dengan pemilik sawah yang padinya dicuri untuk dilakukan mediasi.

Pemilik sawah akhirnya memaafkan dan merelakan padinya dicuri Sumardi.

Tak hanya itu, polisi juga memberikan paket sejumlah bahan pokok kepada Sumardi berupa beras 10 kilogram, susu formula untuk balita, minyak goreng, biskuit, dan mi instan.

Bantuan paket bahan pokok tersebut diharapkan bisa membantu meringankan beban hidup dan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga Sumardi.

"Tidak ada yang bekerja selain dia (Sumardi). Dia juga punya penyakit asma. Jadi, meskipun dia sakit kalau tidak mencari rosok keluarganya tidak makan," kata Ismanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com