Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Bandung Raya, Jalan Sepi dan Swalayan Padat

Kompas.com - 23/04/2020, 07:34 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Bandung Raya mulai berlaku hari ini, Rabu (22/4/2020).

Di perbatasan Kabupaten Bandung-Kabupaten Sumedang, pelaksanaan PSBB cukup terasa.

Selain polisi dan petugas Dishub yang berjaga di beberapa titik, volume kendaraan berkurang dari biasanya.

“Hari ini lebih sepi dibanding kemarin. Tapi kemarin agak ramai, mungkin karena ada yang memaksakan mudik ke arah timur,” tutur Agus, salah satu pedagang di Cileunyi, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil Ingin PSBB Bandung Raya Jadi yang Terbaik di Indonesia

Begitu di perbatasan Kabupaten Bandung-Kota Bandung, jalanan lebih lengang dari biasanya. Kendaraan yang melaju bisa dihitung dengan jari.

Namun hal berbeda terlihat di beberapa toko swalayan. Parkiran swalayan terlihat penuh oleh kendaraan yang parkir. Seperti di Borma dan Griya Cinunuk.

Di Griya Cinunuk, pembeli memenuhi rak sembako dan kebutuhan pokok. Jika di hari biasa, orang yang berlalu lalang di rak sembako bisa dihitung jari, hari ini mencapai puluhan orang.

Mereka rata-rata membeli kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, terigu, bumbu masak, telur, frozen food, dan lainnya.

Sedangkan di bagian perlengkapan mandi, jumlah pengunjung lebih sedikit. Apalagi di tempat pakaian, terlihat sepi.

“Ini belanja untuk kebutuhan Ramadhan. Kemarin ga sempet beli, jadi baru bisa sekarang saat PSBB diberlakukan,” ujar Fajar Hidayat (45).

Fajar mengaku, ia dan isterinya belanja lebih banyak dari biasanya. Selain karena Ramadhan, hal ini untuk mencegah keluarganya keluar rumah bahkan untuk membeli pangan.

“Mudah-mudahan cukup untuk 2 minggu,” ucapnya.

Hal berbeda terlihat di bagian masuk swalayan. Selain ada pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, dan tempat bercuci tangan, kini ada pemeriksaan masker.

Sebelum PSBB, masker masih bersifat imbauan yang dipasang di spanduk dan poster di sejumlah titik. Namun kini, satpam langsung bergerak jika ada yang tidak menggunakan masker.

“Tadi sempat ga boleh masuk, karena anak saya ga pakai masker. Jadi pulang dulu ambil masker punya anak saya,” tutur Mira.

Baca juga: PSBB di Bandung Raya Dijaga 4.494 Personel Gabungan, Siagakan 97 Pos Check Point

Mira mengaku agak sulit meminta anaknya menggunakan masker. Padahal ia sudah membeli masker dengan tokoh kartun kesukaan anaknya.

Tapi berkat teguran satpam tersebut, anaknya mau mengenakan masker. Masker tersebut dikenakannya hanya saat keluar rumah, yakni saat membeli sembako.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com