Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Swab di RSND Undip Dilakukan secara Drive Thru

Kompas.com - 22/04/2020, 23:18 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Laboratorium Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) milik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, sudah mampu menguji sampel lendir tenggorokan orang yang diduga terinfeksi virus corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Namun, RSND Undip punya cara berbeda untuk mengambil sampel dari pasiennya.

Orang yang mendapat rujukan dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk diperiksa lendir tenggorokannya di rumah sakit itu tidak perlu turun dari kendaraannya.

Baca juga: Sembako Murah di Lumbung Pangan Jatim Bisa Dibeli Secara Online dan Drive Thru

Pasalnya, RSND Undip menerapkan sistem pengambilan secara drive thru. Petugas medis akan menghampiri pasien di kendaraannya untuk diambil sampelnya.

Direktur RSND Undip Semarang, Sutopo Patriajati, mengatakan sistem pengambilan sampel secara drive thru dilakukan karena dirasa paling aman karena mengurangi potensi penularan Covid-19.

Selain tidak banyak bersinggungan dengan banyak orang, metode itu dinilai aman karena dilakukan di ruangan terbuka.

"Ini inovasi kami untuk mempercepat dan juga mengutamakan aspek keamanan. Tentu akan kami tingkatkan lagi agar semakin baik," kata Sutopo usai peresmian Laboratorium PCR Undip, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Gorontalo Siap Uji PCR Spesimen Covid-19 secara Mandiri

Menurut Sutopo, dalam satu hari, Laboratorium PCR Undip bisa mengambil 100 sampel untuk diperiksa.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi proses tes PCR model drive thru karena dapat meminimalisasi penularan Covid-19.

Tak hanya itu, menurutnya model drive thru ini merupakan metode yang pertama dilakukan di Jawa Tengah.

"Hari ini Undip membantu kita ada tes lab yang modelnya drive thru. Ini bagus caranya sangat inovatif. Saya rasa model tes PCR seperti ini yang pertama di Jateng," kata Ganjar saat meresmikan laboratorium PCR Undip.

Dengan model itu, lanjut Ganjar, pasien tidak perlu berkerumun di ruang tunggu dan bertemu dengan banyak orang.

Pasien cukup datang, tidak perlu turun dari kendaraan, lalu petugas yang lengkap dengan APD dan peralatan medisnya akan mengambil spesimennya.

"Selain cara ini dapat mempercepat proses, tidak banyak orang yang bersinggungan. Kalau duduk dan ngantri, kan bahaya. Kadang, kita tidak tahu bahwa pasien itu positif atau tidak," tegasnya.

Ganjar membeberkan selama ini keluhan lamanya proses pengecekan swab kini dapat diatasi dengan penambahan ini.

"Selama ini keluhannya karena swab-nya lama, dengan penambahan laboratorium ini, jadi semakin cepat penanganannya. Sehingga nantinya, pasien yang terindikasi Covid-19 dapat diambil keputusan, yang positif segera dirawat, yang negatif dipulangkan dan tempatnya bisa digunakan untuk pasien lain karena saat ini kebutuhan ini tinggi," tandasnya.

Untuk itu, Ganjar mendorong RSND Undip Semarang agar menjadi rumah sakit khusus Covid-19 dan akan menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com