Nuka mengatakan, warga NTT yang tertahan di dua pelabuhan di NTB sebagian besar belum tahu adanya kebijakan pihaknya yang melarang pelayaran masuk ke NTT.
Meski begitu, kata Nuka, pihaknya tetap akan memberikan toleransi agar warga NTT itu tetap berlayar ke kampung halamannya.
"Kita masih memberikan toleransi, semata-mata alasannya kemanusiaan. Sekali lagi saya tekankan karena ketidaktahuan mereka terhadap informasi adanya penutupan ini,” ujar dia.
Baca juga: 75 Warga NTT Tertahan di Pelabuhan Lembar karena Tak Bisa Pulang
Kebijakan yang diambil Pemprov NTT, kata Nuka, sesungguhnya hanya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Provinsi NTT.
Dia berharap kebijakan yang diambil Pemprov NTT ini dapat dimengerti dan dipahami oleh masyarakat NTT.
Sebelumnya diberitakan, 75 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) telantar di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Puluhan warga itu berangkat dari Bali menuju Pelabuhan Lembar, untuk menaiki kapal menuju Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Namun, sesampainya di Pelabuhan Lembar, mereka tidak bisa menaiki kapal menuju NTT, karena Pemprov NTT menutup kedatangan kapal penumpang guna mencegah penyebaran corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.