LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Puluhan warga dari Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, berunjuk rasa menolak Hotel Illira yang berada di desa tersebut, sebagai lokasi karantina eks jemaah Ijtima Ulama Sedunia Gowa, Sulawesi Selatan.
"Kami dengan tegas menolak adanya karantina di desa kami untuk para jemaah tablig yang pernah menjadi peserta tablig," ujar Kepala Desa Penujak Soeharto saat dikonfirmasi, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: UPDATE Corona di NTB: Bertambah 15 Kasus Positif, Mayoritas dari Klaster Ijtima Ulama
Penolakan itu dilakukan karena warga desa khawatir terpapar Covid-19.
Soeharto mengatakan, pihak desa sejauh ini telah berusaha menjaga ketat masyarakatnya.
"Kami sudah capek-capek menjaga kampung kami agar tidak kena virus corona, malah tiba-tiba kampung kami dijadikan lokasi karantina untuk jemaah Gowa itu," kata Soeharto.
Hingga 21April, klaster Ijtima Ulama Gowa mendominasi penyebaran Covid-19 di NTB, yaitu sebanyak 59 kasus.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov NTB mengumumkan penambahan 15 kasus baru Covid-19, Selasa (21/4/2020).