Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Papua Dukung PON 2020 Ditunda, Anggaran Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

Kompas.com - 22/04/2020, 18:38 WIB
Dhias Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw mendukung usulan untuk menunda pelaksanaan PON XX 2020 di Papua, karena pandemi Covid-19.

Ia berpandangan, penanganan pandemi corona yang tengah dialami hampir 200 negara ini, membutuhkan waktu cukup lama.

"Saya sudah sampaikan, menurut analisis kita, bahwa PON pasti akan tertunda. Hasil rapat  Komisi X DPR RI dengan Menpora, sudah diputuskan ditunda. Hanya tunggu surat keputusan presiden," ujar Jhony saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Jika Ditunda, PON 2020 Papua Mungkin Digeser Sampai Oktober 2021

Untuk menangani pandemi corona, sambung dia, dibutuhkan banyak anggaran dan harus dilakukan realokasi dan refocusing APBD.

Salah satu sumber dana yang cukup besar dan bisa dialihkan untuk pananganan corona adalah anggaran pelaksanaan PON 2020.

"Kami sangat setuju kalau PON ditunda karena dengan masalah (pandemi corona) begini kita butuh banyak biaya dan secara nasional kita akan dipotong 20 persen," kata dia.

"Sebaiknya dana-dana itu kita simpan untuk membantu penanganan Covid-19 di Papua. Kita kembalikan uang itu ke kabupaten/kota untuk membantu rakyatnya menangani Covid-19. Itu akan jauh lebih baik dari pada kita pakai untuk persiapan PON," sambung Jhony.

Terkait wacana penundaan PON XX hingga Oktober 2021, ia beranggapan itu hal yang tepat, karena di saat itu Papua bisa lebih siap.

Baca juga: Menpora: PON 2020 Belum Ditunda, Tunggu Keputusan Presiden

Sangat tidak memungkinkan bila PON diselenggarakan pada awal 2021.

"Baiknya PON diundur, paling cepat sampai September 2021. Karena dari sisi anggaran kita akan cukup. Kalau di semester pertama, dana kita belum ada dari pusat," kata Jhony.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyebut kebutuhan anggaran untuk menyelenggarakan PON 2020 sebesar Rp 4 triliun.

Namun, sebagian anggaran baru bisa direalisasikan setelah APBD perubahan 2020 ditetapkan.

"Kegiatan di PB PON ini harus dirasionalkan. Jangan semaunya diajukan oleh bidang-bidang karena kebutuhan dana dari awal kita sudah tahu Rp 4 triliun, tapi kita mau meng-cover dana Rp 2 triliun dari APBD perubahan 2020," kata Lukas.

Kemudian, Komisi X DPR RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga sepakat menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 di Papua yang rencananya digelar 20 Oktober hingga 2 November 2020.

Kesepakatan itu diputuskan dalam rapat kerja antara Komisi X dan Menpora Zainudin Amali, Selasa (14/4/2020).

"Kami menyepakati, PON ditunda karena pandemi Covid-19 ini," ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).

Namun, melalui video conference, Rabu sore, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, memastikan PON 2020 belum ditunda, karena masih menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com