Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Khawatir, Empat Kuli Bangunan Pilih Isolasi Mandiri di Balai Desa

Kompas.com - 22/04/2020, 17:20 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Empat warga Desa Tamanarum Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melakukan isolasi di balai desa setempat. Sebab, warga di sekitar rumah mereka khawatir jika empat pemudik itu menjalani karantina mandiri.

Sekretaris Desa Tamanarum Darwanto mengatakan, empat warga itu baru saja kembali dari Provinsi Bali. Mereka bekerja sebagai kuli bangunan di sana.

"Kesepakatan dengan warga, mereka menjalani isolasi di Balai Desa karena warga di lingkungan mereka khawatir kalau mereka melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Darwanto di Balai Desa Tamanarum, Rabu (22/4/2020).

Selama menjalani karantina mandiri, empat pemudik itu diawasi tenaga medis dari Gugus Tugas Covid-19.

Baca juga: Viral Video Kakek ODP Mengamuk, Ancam Bunuh Diri Saat Dijemput Tim Medis

Darwanto menyebut, sebanyak delapan warga desanya mudik sejak 6 April 2020. Mereka mudik karena tak memiliki pekerjaan akibat pandemi virus corona baru.

“Warga desa sini yang merantau estimasinya 150-an orang. Ini ada delapan warga yang mudik. Warga yang punya pekerjaan dan penghasilan kita imbau untuk tidak mudik,” jelasnya.

Arifin, satu dari empat warga yang menjalani isolasi mandiri di Balai Desa mengaku terpaksa pulang kampung.

Bos tempatnya bekerja sebagai kuli bangunan di penanaman pancang proyek jalan dan gedung meminta berhenti bekerja sementara.

“Di sana tidak ada pekerjaan jadi pulang kampung. Takutnya kalau tetap kerja di kondisi seperti ini malah tidak dibayar,” ucapnya.

Arifin bisa berkumpul bersama keluarga saat lebaran setelah karantina selesai. Tapi, kegembiraan itu kurang lengkap karena istrinya masih bekerja di Jakarta dan tak bisa pulang.

 

Arifin mengaku paham pentingya isolasi untuk mencegah penyebaran virus corona baru.

Selama perjalanan dari Bali, ia berulang kali mengikuti prosedur kesehatan yang telah ditetapkan.

“Di Gilimanuk diperiksa, di Surabaya dan di Maospati juga diperiska suhu tubuh.Kita jalani saja isolasinya,” jelasnya.

Baca juga: Tiba di Makassar, 16 Santri Ponpes Al Fatah Temboro Magetan Rapid Test, Hasilnya Reaktif

Salah satu warga Desa Tamanarum lainnya yang terpaksa mudik adalah Wahyu. Pria yang bekerja sebagai tukang bakso itu mudik bersama empat anggota keluarganya.

Menurutnya, omzet dagangan bakso turun lebih 50 persen.

Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di posko penanganan Covid-19, ia mengaku akan melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kan rumah asli di sini, kosong kalau kita jualan di Jombang. Karena jualan sepi kita sekalian mudik lebaran," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com