Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Perantau Tak Bisa Mudik, Rektorat Berikan Rp 25.000 Tiap Hari

Kompas.com - 22/04/2020, 16:46 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 150 mahasiswa Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, tidak bisa mudik selama libur Lebaran.

Mahasiswa yang merantau itu tertahan di asrama dan kos, karena ada larangan mudik selama masa pandemi virus corona.

Para mahasiswa mengaku kesulitan mendapatkan bekal hidup sehari-hari.

Untuk itu, pihak Rektorat Unsil mengeluarkan kebijakan untuk memberikan makanan setiap hari senilai Rp 25.000 per orang.

Baca juga: Korban Pembacokan Satu Keluarga di Purwakarta Merupakan Tenaga Medis

"Saat ini masih ada 150 mahasiswa asal luar Jawa dan asal luar Tasikmalaya yang tertahan di asrama dan kos di sini. Mereka sudah kesulitan makanan, jadi kita bantu berupa paket makanan senilai Rp 25.000 per orang," ujar Rektor Unsil Tasikmalaya Budi Priyadi kepada wartawan di kantornya, Rabu (22/4/2020).

Budi menuturkan, ratusan mahasiswa itu awalnya mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak pulang kampung demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Namun, banyak mahasiswa yang sudah tidak menerima bekal hidup dan kiriman uang dari orangtua.

"Kami berinisiatif menjamin kebutuhan makanan kesehariannya mereka," kata Budi.

Baca juga: Begal Tertangkap Setelah Berpapasan dengan Suami Korban

Bantuan yang diberikan Rektorat Unsil selama 14 hari.

Sumber dana bantuan itu berasal dari sisa anggaran atau daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Unsil yang secara khusus dianggarkan untuk membantu para mahasiswa asal luar daerah.

Menurut Budi, pihak Unsil selama ini membuka rekening donasi dari para donatur yang ingin berpartisipasi membantu orang-orang yang berada di garis terdepan dalam penanganan Covid-19 di Tasikmalaya.

Baca juga: Seorang Ibu Diduga Bunuh 2 Anaknya yang Berusia 11 dan 5 Tahun

Nantinya, donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui pembagian sembako bagi warga yang terdampak pandemi corona.

"Kami mengajak masyarakat umum agar dapat berpartisipasi membantu penanganan penyebaran Covid-19. Bantuan yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada tenaga medis, relawan, masyarakat marjinal dan para mahasiswa rantau ataupun lokal yang terdampak pandemi corona," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com