KOMPAS.com- Wali Kota Jambi Syarif Fasha menegaskan tidak akan main-main terhadap masyarakat yang tak kooperatif atau tak mau melaporkan riwayat mereka.
Ia meminta masyarakat yang tak kooperatif tidak menyalahkan pemerintah, jika tindakan tegas dilakukan.
"Jika ada yang tidak kooperatif, jangan salahkan petugas jika melakukan pemeriksaan paksa," kata Syarif Fasha, dikutip dari Antara.
Ia mengimbau, masyarakat yang pernah mengikuti Ijtima Ulama Gowa maupun tabligh akbar di Malaysia untuk segera melapor.
Laporan dapat ditujukan ke lurah, camat atau langsung mendatangi fasilitas kesehatan untuk ditindaklanjuti dengan rapid test.
"Jangan malu dan jangan membahayakan lingkungan anda," kata dia.
Baca juga: Laboratorium Unand Mampu Periksa Sampel Covid-19 dari Bengkulu dan Jambi
Hasilnya, 14 orang dinyatakan reaktif.
"Sebanyak 700 orang lebih sudah dilakukan rapid test dengan hasil 14 orang positif (reaktif)," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha, seperti dikutip Antara.
Wali Kota mengemukakan, 700 orang itu mayoritas merupakan warga yang berasal dari kluster Ijtima Ulama Gowa.
Jumlahnya sekitar 400 orang, termasuk keluarga dan kerabat yang melakukan kontak dengan peserta Ijtima Ulama Gowa itu.
Sedangkan 300 orang lainnya merupakan petugas Gugus Tugas Covid-19, petugas TNI-Polri serta paramedis.
Sebab, mereka rawan terpapar.
Baca juga: Berharap Tak Ada PHK, Pemkot Jambi Bebaskan Tagihan PDAM hingga Pajak Hotel dan Restoran