Pemakaman pun dilakukan sesuai dengan protap covid 19 untuk mengantisipasi penularan Covid 19.
“Kalau nanti hasil swabnya positif, pemakamanan sudah sesuai protap Covid-19, maka semua tidak perlu khawatir,” tegas dia.
Baca juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, 74 Ekor Ayam Mati Diserang Flu Burung di Bondowoso
Berbeda, ketika pemakamanan dilakukan dengan cara biasa, maka yang bertugas memakamkan akan khawatir tertular.
Dia menambahkan, ketika ada warga yang meninggal mendadak, petugas akan memakamkan sesuai dengan protap Covid-19.
“Dalam kondisi seperti ini, yang paling aman menggunakan APD lengkap, karena kita tidak tau penyebabnya, corona apa tidak,” pungkas dia.
Catatan redaksi soal rapid test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).
Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.