Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tenaga Medis Diisolasi karena Keluarga Pasien Tak Jujur | Ibu yang Curhat Tak Makan Dua Hari Kini Meninggal

Kompas.com - 22/04/2020, 06:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Di tengah meningkatnya kasus virus corona atau Covid-19 ternyata masih saja ada masyarakat yang tak jujur saat ditanya oleh petugas medis.

Di Cirebon, keluarga pasien tak berkata jujur bahwa telah berkontak dengan pasien dalam pengawasan (PDP).

Akibatnya para tenaga medis yang menangani pasien itu harus dikarantina mandiri untuk memastikan tak terpapar Covid-19.

Sementara itu, kisah pilu dirasakan oleh seorang ibu dari Kota Serang, Banten.

Sempat curhat tak makan selama dua hari, ibu tersebut kini dikabarkan meninggal dunia.

Berikut rangkuman 5 berita terpopuler Selasa (21/4/2020):

Baca juga: Curhat Berlinang Air Mata Sebelum Meninggal, Yuli: Enggak Makan Dua Hari, Anak Sempat Sakit

1. Keluarga Pasien Tidak Jujur, 21 Tenaga Medis di Cirebon Diisolasi

Kepala Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Letkol CKM Dr Andre Novan menyampaikan sebanyak 21 tenaga medis RS TNI Ciremai menjalani isolasi mandiri, Senin (20/4/2020). Ini dilakukan karena keluarga pasien tidak jujur riwayat pasien yang dirawat pernah kontak dengan pasien PDP Covid-19 dan meninggal dunia.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Kepala Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Letkol CKM Dr Andre Novan menyampaikan sebanyak 21 tenaga medis RS TNI Ciremai menjalani isolasi mandiri, Senin (20/4/2020). Ini dilakukan karena keluarga pasien tidak jujur riwayat pasien yang dirawat pernah kontak dengan pasien PDP Covid-19 dan meninggal dunia.
Sebanyak 21 tenaga medis di Rumah Sakit TNI Ciremai, Cirebon terpaksa harus menjalani karantina mandiri.

Penyebabnya, ada seorang pasien datang dengan riwayat pernah berkontak dengan keluarganya yang PDP poisitf.

“Awalnya kami tidak tahu bahwa pasien tersebut pernah kontak dengan keluarganya yang PDP positif dan meninggal dunia. Karena kami tanya keluarga pasien, tapi terus menyangkal,” kata Kepala Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon Letkol CKM Andre Novan.

Jumlah 21 tenaga medis itu terdiri dari 18 orang perawat IGD dan ICU, 1 dokter IGD, 1 dokter ICU dan 1 dokter spesialis saraf.

"Keluarga pasien tidak jujur. Kita mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah. Kami tidak mendapatkan keterangan secara gamblang dari keluarga pasien. Tidak mungkin kami tanyakan pada pasien, karena kondisi pasien sudah koma,” kata Andre.

Baca juga: Keluarga Pasien Berbohong, Marah dan Berkacak Pinggang pada Petugas Medis Saat Ditanyai Riwayat

 

Postingan ubur-ubur di perairan Probolinggo di media sosial.ISTIMEWA Postingan ubur-ubur di perairan Probolinggo di media sosial.
2. Fenomena Munculnya Ubur-ubur di Probolinggo

Kejadian aneh terlihat di perairan Pelabuhan Tanjung Tembaga dan pelabuhan perikanan pantai di Kecamatan Mayangan, Probolinggo, Jawa Timur.

Ubur-ubur dalam jumlah tak terhitung muncul di permukaan air.

Watga setempat mengatakan peristiwa itu wajar terjadi di daerahnya.

Namun tetap saja hal itu mencuri perhatian masyarakat hingga banyak yang datang menonton.

“Bagi kami ini hiburan. Tapi, warga yang biasanya mandi di laut baik untuk terapi maupun untuk berlibur, harus menundanya karena ubur-ubur ini bikin gatal tubuh,” kata Neli kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Sedangkan para nelayan merasa terganggu dengan munculnya ubur-ubur.

Lantaran baling-baling kapal mereka sering tersangkut ubur-ubur.

Baca juga: Perairan Pelabuhan di Probolinggo Memutih, Rupanya Ubur-ubur yang Jumlahnya Tak Terhitung

3. Curhat Berlinang Air Mata Sebelum Meninggal, Yuli: Enggak Makan Dua Hari, Anak Sempat Sakit

Potret kesulitan di tengah pandemi corona diperlihatkan oleh Yuli (43), warga Serang, Banten yang curhat merasakan kelaparan.

Yuli bercerita bahwa dia beserta empat anakn dan suami yang bekerja sebagai pemulung terpaksa hanya minum air galon untuk mengganjal perut mereka.

Penghasilan Rp 25 ribu yang biasa mereka peroleh, kini tak bisa lagi didapat di tengah krisis.

Usai berita mengenai kondisi keluarganya menyebar, Yuli dikabarkan telah mendapat bantuan.

Namun, Yuli kemudian meninggal pada Senin (20/4/2020) dan belum diketahui penyebabnya.

Kabar kematian Yuli dibenarkan oleh pemerintah Kota Serang.

"Ya betul, meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas.

Namun, dokter belum menyimpulkan lantaran apa Yuli meninggal.

"Dokter enggak berani menyimpulkan sakit apa karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter," kata dia.

Hari mengatakan, usai berita mengenai keluarga Yuli kelaparan, pemerintah telah memberikan bantuan.

"Keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan terdampak Covid-19, Sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," tutur dia.

Baca juga: Curhat Berlinang Air Mata Sebelum Meninggal, Yuli: Enggak Makan Dua Hari, Anak Sempat Sakit

Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan.BUDY SETIAWAN Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan.

4. Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan Meninggal Dunia

Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan meninggal dunia pada Senin (20/4/2020) pukul 21.10 WIT.

Dari kediaman, Demas sempat masuk ke IGD RSAL Manokwari, pukul 21.05 WIT, namun nyawanya tak tertolong lagi.

"Pak Bupati, dijadwalkan akan melakukan rekaman jantung. Namun, para petugas medis yang datang ke kediamannya, langsung membawa Bupati ke rumah sakit. Ia dikabarkan sempat jatuh di kamar mandi," kata Kepala Dinas Kesehatan Manokwari, dr Alfred Bandaso, Senin malam.

Demas pada Senin pagi terlihat mengikuti rapat koordinasi teknis (rakornis) bersama Gubernur Papua Barat dan para bupati se Manokwari Raya.

Dia tampak sehat saat membahas kesiapan anggaran penanggulangan dan pencegahan Covid-19

Tak terduga, dia meninggal pada malam harinya.

Baca juga: Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan Meninggal Dunia

5. UPDATE Corona di Jatim: Tak Ada Penambahan Kasus Positif Baru, 99 Orang Sembuh

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.
Pembaruan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur pada Senin (20/4/2020) cukup membuat masyarakat tenang.

Pasalnya tak ada penambahan kasus positif dan juga tak ada tambahan pasien meninggal dunia.

Bahkan sebaliknya, kasus sembuh justru semakin bertambah menjadi 99 orang.

"Semoga yang sembuh semakin bertambah," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah.

Dia berharap jumlah kasus semakin menurun dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di Surabaya, Gresik, Sidoarjo.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon, Achmad Faizal, Budy Setyawan, Acep Nazmudin | Editor : Aprilia Ika, Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Robertus Belarminus), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com