Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 54 Guru dan Karyawan SMA N 10 Yogya Jalani Karantina Mandiri

Kompas.com - 21/04/2020, 20:47 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sebanyak 54 guru di SMA Negeri 10 Kota Yogyakarta melakukan isolasi mandiri di rumah.

Isolasi ini dilakukan setelah salah satu petugas cleaning service di sekolah itu berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Cleaning service kami itu berdasarkan surat dari Puskesmas Gamping itu dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG)," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Yogyakarta, Sri Murni saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Pemerintah: Jangan Diskriminasi Pasien Covid-19 yang Sembuh, Hargai yang Isolasi Mandiri

Sri Murni menyampaikan petugas cleaning service tersebut tinggal dengan mertuanya di Kecamatan Gamping.

Dari informasi Puskesmas Gamping, mertuanya ini positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.

"Karena tinggal satu rumah cleaning service kami dinyatakan orang tanpa gejala," ucapnya.

Petugas cleaning service ini juga telah menjalani rapid tes yang pertama. Hasil dari rapid tes yang pertama ini non reaktif. Terkait ada informasi yang beredar jika hasilnya reaktif, itu tidak benar.

"Hasil tes 17 April itu dinyatakan negatif, tes kedua kemungkinanya 27 April. Kami berharap semoga tes yang kedua hasilnya juga negatif," jelasnya.

Baca juga: Puluhan Warga Brebes Eks Peserta Ijtima Ulama Gowa Reaktif Covid-19

Menurutnya sebelum dilakukan tes tersebut, petugas cleaning service datang ke sekolah untuk bekerja.

Namun memang saat itu di sekolah tidak ada siswa, karena proses belajar online dirumah.

"Hasil lab kan tanggal 17, kemudian cleaning service mendapat surat dari Puskesmas Gamping itu pertanggal 13. Tetapi tanggal 13,14,15 beliau masih ke sekolah," urainya.

Saat itu, yang ada di sekolah hanyalah guru piket. Para guru piket juga tidak kontak langsung dengan petugas cleaning service tersebut.

"Guru piket tidak semuanya berhubungan langsung dengan beliau. Karena beliau tugasnya di belakang, hanya bersih-bersih di depan kelas, teras," ungkapnya.

Kemudian pada tanggal 17 April 2020 setelah mengetahui informasi dari Puskesmas Gamping bahwa cleaning service berstatus OTG, maka sekolah berkoordinasi dengan Puskesmas Gondomanan.

Setelah itu, Puskesmas Gondomanan datang ke sekolah untuk mengecek.

"Puskesmas ke sekolah untuk mengetahui kronologinya seperti apa. Kemudian untuk kewaspadaan, oleh puskesmas direkomendasikan untuk karantina mandiri di rumah masing-masing," jelasnya.

Diungkapkannya, meski tidak semua guru dan karyawan kontak dengan petugas cleaning service, semua guru dan karyawan tetap menjalani karantina mandiri.

Para guru dan karyawan menjalani karantina dengan mengikuti petunjuk teknis yang diberikan oleh puskesmas.

"Seluruh guru dan karyawan karena kita tidak mau risiko, semuanya 54 orang. Sampai hari ke empat ini, alhamdulilah kami sehat semua," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com