Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Larang Mudik Saat Corona, Risma: Risikonya Besar

Kompas.com - 21/04/2020, 19:26 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Pertama, mereka berisiko sakit dan dirawat di rumah sakit. Kedua, pemudik yang sakit dan dirawat di rumah sakit berisiko tak bisa mencari nafkah.

Ketiga, para pemudik itu bisa memilih tak mudik dan tetap sehat.

"Nah, kalau memilih sehat, ayo kita tidak melakukan pergerakan mudik itu. Karena risikonya sangat besar sekali," ujar dia.

Menurut Risma, dari beberapa case positif COVID-19 di Surabaya, 10 persennya karena tertular setelah bepergian ke daerah yang tidak terpapar virus corona.

"Jadi karena itu kita tidak ngomong di sana tidak ada (terjangkit), tapi saat bergerak itu kemungkinan risikonya sangat tinggi. Ayo mari kita bersama-sama bersikap bijak, ini bukan untuk diri kita sendiri, tapi untuk keluarga kita, juga untuk teman-teman, sahabat dan tetangga kita," tutur Risma.

Baca juga: Pemerintah Larang Mudik, Bupati Wonogiri Perkuat Pengawasan Terminal Bus

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo melarang mudik untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Larangan itu berlaku sejak 24 April 2020.

Ia meminta jajarannya segera mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan larangan mudik ini.

Dalam rapat sebelumnya, pemerintah hanya menyampaikan imbauan agar masyarakat tak pulang ke kampung halaman. Larangan mudik sebelumnya hanya berlaku bagi ASN, TNI, Polri, dan pegawai BUMN.

Namun, Kepala Negara menyebutkan, berdasarkan survei, masih ada 24 persen masyarakat yang bersikeras akan mudik.

"Artinya, masih ada angka yang sangat besar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com