Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Jika Semarang PSBB, Demak dan Kendal Harus Menyesuaikan

Kompas.com - 21/04/2020, 14:08 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempertimbangkan usulan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terkait rencana penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Menurutnya, seandainya ditetapkan PSBB, maka daerah di sekitarnya seperti Kabupaten Demak dan Kabupaten Kendal harus segera menyesuaikan.

“Ada usul yang sangat bagus dari pak Wali Kota (Semarang) tadi. Usulnya agar berbicara dengan daerah sekitar, utamanya seperti Demak dan Kendal. Kalau Semarang PSBB, daerah itu juga. Enggak semua area, minimal beberapa kecamatan di Kendal dan Demak,” kata Ganjar di Semarang, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Wali Kota Semarang: Kalau Harus PSBB, Saya Minta Daerah Sekitar Juga

Ganjar mengatakan, saat ini Pemkot Semarang masih menghitung terkait persiapan untuk penerapan PSBB dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, transportasi, dan lain-lain.

"Semarang kita warning berkali-kali agar masyarakat untuk bantu soal itu. Kalau PSBB Anda semua akan mengalami situasi tidak nyaman, maka ayo tolong cegah bareng-bareng," ujar Ganjar.

Penerapan PSBB memang bukan satu-satunya jalan yang disodorkan oleh Ganjar.

Baca juga: Umpat Kebijakan Penutupan Jalan di Medsos, Pemuda di Semarang Ditangkap

Asalkan, masyarakat patuh dalam mengikuti arahan pemerintah, social distancing maupun physical distancing dianggap efektif sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

Dibanding PSBB, Ganjar sebenarnya lebih setuju dengan cara desa dalam menangani persebaran virus corona.

Dia mencontohkan ada sejumlah kampung di Semarang yang melakukan isolasi secara mandiri, dengan membatasi warganya untuk berkeliaran.

“Saat hari pertama dan kedua banyak yang protes. Hari ketiga sistem pasar untuk memenuhi kebutuhan warganya datang sendiri. Konsep inilah yang harus diterapkan. Desa itu mengajarkan kita untuk gotong royong, gugur gunung, kerik deso, dan lumbung pangan. Kalau konsep ini diterapkan, PSBB bisa dihindari,” kata Ganjar.

Ganjar menambahkan PSBB bisa diterapkan jika suatu daerah mengalami tren atau peningkatan kasus positif virus corona yang tinggi.

“Sebisa mungkin PSBB itu kita tahan. Tapi, bagi daerah yang peningkatan signifikan ya PSBB harus disiapkan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com