Berbeda dengan para nelayan, keberadaan ubur-ubur tersebut dinilai sebagai suatu hiburan bagi warga.
"Bagi kami ini hiburan. Tapi warga yang biasanya mandi di laut baik untuk terapi maupun untuk berlibur harus menundanya, karena ubur-ubur ini bikin gatal tubuh," kata salah seorang warga, Neli.
Bahkan beberapa warga merekam kemunculan ubur-ubur karena dianggap sebagai fenomena menarik.
Neli menambahkan, ubur-ubur itu biasanya selalu muncul tiap tahun.
Kemunculannya terjadi di saat peralihan musim dari penghujan ke kemarau.
Ubur-ubur tersebut biasanya akan menghilang dengan sendirinya.
Baca juga: Cacing Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak, BPBD: Mungkin Ada Anomali
Lewat video yang diunggah akun Facebook Manda Fiqolby, tampak ubur-ubur muncul, jumlahnya tak terhitung hingga menutupi permukaan sungai.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggi Sudiman menjelaskan, munculnya gerombolan ubur-ubur merupakan hal lumrah.
“Tiba-tiba muncul begitu saja. Tapi sepertinya bukan muncul rutin tiap tahun,” kata Sudiman.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.