Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Keadaan Serba Darurat, Bidan Ini Menolong Wanita yang Melahirkan di Truk

Kompas.com - 21/04/2020, 08:22 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

RUTENG, KOMPAS.com - Priska Ani Lafania, seorang bidan berstatus tenaga sukarela yang bekerja di Poskesdes Beadenger, Desa Wae Renca, Kecamatam Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, tetap semangat melayani pasien di tengah pandemi Covid-19. 

Jumat (17/4/2020), bidan Priska dengan setia membantu seorang wanita yang hendak melahirkan, Maria, asal kampung Beadenger. 

Priska menuturkan, Jumat (17/04/2020), skitar pukul 08.00 Wita, seorang pria yang adalah keluarga wanita yang hendak melahirkan mendatangi rumahnya.

Pria itu datang meminta bantuan bidan Priska untuk membantu seorang kerabatnya yang sementara meringis sakit karena mau bersalin.

Baca juga: Kisah Bidan LKC Dompet Dhuafa Tangani Anak Kekurangan Gizi di NTT

 

Tidak pakai lama, bidan Priska pun langsung menyiapkan perlengkapan. Kemudian, pergi ke rumah ibu hamil yang hendak melahirkan itu. 

Priska mengungkapkan, menuju rumah pasien itu,  ia harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer.

Tiba di rumah pasien, ia langsung melakukan tindakan medis terhadap Maria. 

Awalnya, ia mengukur tekanan darahnya pasien itu. Hasilny pun normal yakni 110/80. Setelah mengukur tekanan darah, ia lanjutkan dengan pemeriksaan dalam.

"Hasil pemeriksaan, kepala bayinya sudah ke bawah dan pembukaannya sudah dari 4 ke 5," ungkap Priska, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (21/4/2020).

Priska mengatakan, dalam ilmu kebidanan, pembukaan ke 5 itu sudah fase aktif. Itu berarti, bayi akan keluar sekitar satu atau dua jamnya lagi.

 

Karena pertimbangan kondisi ibu itu dengan jarak puskesmas tempat parkir mobil ambulans yang cukup jauh dan kondisi jalan yang rusak parah, ia pun harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan salah satu bidan senior di Puskesmas Wae Codi. 

Ia mendapat arahan agar pasiennya itu bersalin di fasilitas kesehatan. 

"Ambulans di puskesmas ada, tetapi karena jarak yang cukup jauh dan jalan rusak untuk mengantar pasien, saya pun tidak menghubungi mobil itu. Apalagi, kondisi ibu ini sudah pembukaan dari 4 ke 5. Sudah tidak lama lagi," kata Priska. 

Priska pun memutuskan untuk mengantar ibu itu ke Poskesdes Golo Mondo, Desa Latung, Kecamatan Cibal Barat.

Selain karena dekat, fasilitas di poskesdes itu juga cukup lengkap.

Baca juga: 75 Warga NTT Telantar di NTB, Uang Menipis, Berharap Segera Bertemu Keluarga

 

Ia kemudian memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk segera mengantarnya ke Poskesdes Golo Mondo. 

Keluarga pasien pun berusaha mencari alternatif untuk mendapatkan kendaraan seadanya. Saat itu hanya ada mobil dump truk. 

Atas izin pihak keluarga, akhirnya ibu itu diantar menggunakan mobil dump truk menuju Poskesdes Golo Mondo. 

Pasien yang hendak bersalin itu didampingi keluarga di dalam mobil, sementara bidan Priska bersama temannya menggunakan sepeda motor. 

Belum jauh jalan dari kampung itu, sekitar jarak 200 meter, mobil dump truk yang ditumpangi pasien bersama keluarga tiba-tiba berhenti. 

 

Ia kemudian menghampiri mobil itu. Dengan penuh kaget, ternyata pasien itu hampir melahirkan anaknya. 

Bermodal percaya diri dan yakin dengan prosedur penanganan proses melahirkan, ia segera mengambil tindakan medis saat melihat air ketubannya sudah pecah dan kepala bayi sudah keluar. 

"Saat itu, saya tidak sedikit pun takut atau panik. Saya hanya berpikir yang penting saya bekerja sesuai prosedur. Sehingga saya bisa menanganinya dengan baik," ungkap Priska.

Priska melanjutkan, untuk memudahkan mengeluarkan plancenta, ia memilih untuk memindahkan pasien itu ke ondok milik warga yang berada dekat jalan.

Setelah ditangani dengan baik, akhirnya mereka kembali ke rumah pasien. Kemudian, lanjut dengan tindakan observasi. 

Priska mengaku bersyukur karena bisa menolong ibu dan bayinya itu meski dalam keadaan serba darurat. 

Baca juga: 75 Warga NTT Tertahan di Pelabuhan Lembar karena Tak Bisa Pulang

"Puji Tuhan, ibu dan anak dalam keadaan selamat dan aman. Saya senang sekali bisa menolong mereka," ujar Priska.

Harapan ke pemerintah

Priska berharap agar pemerintah bisa memperhatikan fasilitas Poskesdes di Bea Denger itu. Hal itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depannya. 

Priska menyebut, bukan hanya fasilitas kesehatan, ia juga berharap agar jalan menuju Poskesdes Bea Denger bisa diperhatikan. 

"Harapan saya segera melengkapi fasilitas. Baik fasilitas kesehatan di poskesdes maupun jalan dari poskesdes menuju puskesmas. Karena menurut saya, jalan paling rusak parah di Cibal Barat yah di situ," ujar Priska.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com