Ia kemudian menghampiri mobil itu. Dengan penuh kaget, ternyata pasien itu hampir melahirkan anaknya.
Bermodal percaya diri dan yakin dengan prosedur penanganan proses melahirkan, ia segera mengambil tindakan medis saat melihat air ketubannya sudah pecah dan kepala bayi sudah keluar.
"Saat itu, saya tidak sedikit pun takut atau panik. Saya hanya berpikir yang penting saya bekerja sesuai prosedur. Sehingga saya bisa menanganinya dengan baik," ungkap Priska.
Priska melanjutkan, untuk memudahkan mengeluarkan plancenta, ia memilih untuk memindahkan pasien itu ke ondok milik warga yang berada dekat jalan.
Setelah ditangani dengan baik, akhirnya mereka kembali ke rumah pasien. Kemudian, lanjut dengan tindakan observasi.
Priska mengaku bersyukur karena bisa menolong ibu dan bayinya itu meski dalam keadaan serba darurat.
Baca juga: 75 Warga NTT Tertahan di Pelabuhan Lembar karena Tak Bisa Pulang
"Puji Tuhan, ibu dan anak dalam keadaan selamat dan aman. Saya senang sekali bisa menolong mereka," ujar Priska.
Priska berharap agar pemerintah bisa memperhatikan fasilitas Poskesdes di Bea Denger itu. Hal itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depannya.
Priska menyebut, bukan hanya fasilitas kesehatan, ia juga berharap agar jalan menuju Poskesdes Bea Denger bisa diperhatikan.
"Harapan saya segera melengkapi fasilitas. Baik fasilitas kesehatan di poskesdes maupun jalan dari poskesdes menuju puskesmas. Karena menurut saya, jalan paling rusak parah di Cibal Barat yah di situ," ujar Priska.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.