Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Warga NTT Telantar di NTB, Uang Menipis, Berharap Segera Bertemu Keluarga

Kompas.com - 20/04/2020, 21:03 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com -  Sebanyak 75 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) telantar di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelumnya, mereka berangkat dari Bali menuju Pelabuhan Lembar, untuk menaiki kapal menuju Waingpau, NTT. 

Namun, sesampainya di Pelabuhan Lembar, mereka tidak bisa menaiki kapal menuju NTT, karena Pemprov NTT menutup kedatangan kapal penumpang guna mencegah penyebaran corona.

Saat ini mereka ditampung di gedung Terminal Kedaro Pelabuhan Lembar.

Baca juga: 21 Warga Timor Leste Positif Covid-19, Sebagian Besar Klaster Indonesia Melalui NTT

Sebagian besar merupakan orang dewasa dan anak-anak yang berasal dari Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, yang bekerja di Bali sebagai buruh bangunan.

Salah satu warga, Waengapu Gabrieluskaha (50) mengatakan, kepulangannya karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan di Bali.

Gabriel tiba di Lembar, Jumat pekan lalu.

Semua proyek bangunan tempat dia bekerja tutup dampak dari wabah Covid-l9.

"Mau bagaimana lagi, kita harus pulang, di sana sudah tidak ada kerjaan lagi ditutup karena virus corona ini. Kita mau makan apa di sana (Bali)," kata Gabriel, Senin (20/4)2020)

Gabrieluskaha bahkan harus meminta keluarganya dari kampung halamannya untuk mengirimkan uang untuk pulang ke Sumba.

Kendati demikian, Gabrieluskaha bersyukur karena pemerintah NTB mau menanggung makan mereka selama empat hari di Lembar.

Dia berharap Pemda  Waingapu segera membukakan pintu masuk untuk dirinya dan teman-temannya yang lain agar segera bisa berkumpul bersama keluarga.

"Harapan kami tentu semoga Pekda Sumba Timur, bisa secepatnya kami diberikan izin masuk. Di sini kami tidak tau harus berbuat apa," kata Gamriel.

Baca juga: Seluruh Pramuwisata NTT Kehilangan Mata Pencaharian

Dirinya sanggup menjalani karantina sesampainya di Sumba.

Senada dengan Gabriel, Turki (26) yang juga sebagai buruh bangunan menyampaikan, persediaan uangnya sudah menipis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com