KOMPAS.com - N (52), seorang pasien ruang isolasi corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel Moeis, Samarinda, Kalimantan Timur, mengamuk dan minta pulang, Minggu (19/4/2020).
Sebelumnya, pasien dari klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa tersebut juga sempat mengamuk dan memecahkan kaca ruang isolasi RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), pada Jumat (11/4/2020).
Sementara itu, seorang istri nekat membantu suaminya yang berstatus PDP corona, kabur dari ruang isolasi di RSI Harapan Anda, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Pasien yang kabur bersama istrinya itu diketahui baru saja pulang dari Jakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.
Berikut ini kisah lengkapnya:
Aksi seorang istri yang membantu suaminya kabur dari ruang isolasi sempat terekam dalam kamera CCTV rumah sakit.
Setelah dilacak ke rumah pasien, di Desa Berkat, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, petugas tidak menemukan keduanya.
Namun, petugas medis terus mencari dan akhirnya menemukannya di kampung halamannya di Desa Dawuhan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Minggu (19/4/2020) siang.
"Alhamdulillah sudah ditemukan dan berjanji akan masuk lagi ke rumah sakit," kata Jumadi, Wakil Wali Kota Tegal, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (19/4/2020).
Baca juga: Tagih Utang Rp 500.000, Eks Napi Asimilasi Tewas Ditusuk Tetangga
Jumadi mengatakan, alasan pasien tersebut kabur dari rumah sakit karena merasa jenuh di ruang isolasi.
Bahkan, sebelum kabur, pasien tersebut sempat meminta agar dirawat di ruang berbeda bukan di ruang isolasi Covid-19.
Namun, permintaannya tidak dipenuhi karena prosedur penanganan PDP di ruang isolasi berbeda dengan pasien pada umumnya.
"Yang namanya sakit begini (Covid-19) ada protokolnya. Tidak bisa pasien misalnya memilih minta di ruang VIP sendirian. Ruang isolasi berbeda dengan ruangan sakit biasa," jelasnya.
Baca juga: Mobil Curiannya Mogok, Residivis Ini Akhirnya Tewas Diterjang Timah Panas