Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari YouTube, Napi Lapas Cibinong Bikin Ribuan APD untuk Disumbangkan

Kompas.com - 20/04/2020, 08:06 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Dia menambahkan bahwa alat tersebut lebih disarankan agar digunakan oleh tenaga kesehatan dan petugas yang melayani publik.

Dikarenakan setiap pekerjaan yang berhubungan langsung memiliki risiko terpapar virus lebih besar.

"Yang kita ambil itu terpenting memang menutupi wajah sampai dagu, jadi dari telinga ke telinga sampai tertutup. Paling tidak face shield ini bisa melindungi pemakainya dari cipratan yang besar," ungkapnya.

Melebihi target

Sejak dua minggu, sebanyak 1.026 face shield sudah diproduksi dan telah dibagikan ke fasilitas kesehatan di Kabupaten Bogor.

Jumlah ini pun melebihi target awal karena ketersediaan APD di puskesmas sangat minim.

Menurut dia, pembuatan face shield akan terus dilakukan oleh warga binaan untuk memenuhi kebutuhan semua puskesmas yang minim APD.

"Awalnya target kita 1.000 face shield ternyata kalau misalnya dibagi 100 tiap puskesmas 10 itu kayaknya kurang belum lainnya jadi ditambahkan. Tahap awal dibagikan sudah sekitar 850 dan yang siap dikirim saat ini ada 25. Yang waiting list diselesaikan itu kira-kira bisa mencapai 2.000," bebernya.

Adapun penyaluran donasi face shield Lapas Cibinong hingga Sabtu (18/4/2020), yakni sebanyak 275 potong face shield dibagikan ke 18 Puskesmas Leuwiliang, 376 potong ke 25 Puskesmas Ciawi.

Kemudian, Puskesmas Pabuaran Indah 30 potong, Cirimekar 20 potong, Citeureup 20 potong, dan Ciseeng 16 potong.

Sedangkan untuk RSUD Leuwiliang 30 potong, klinik BPSDM 8 potong, dan 28 potong untuk membantu pembuatan pesanan.

Klinik Rutan Pd Bambu 4 potong, P2U Lapas Cibinong 2 potong, RS Trimitra 30 potong, klinik pratama BNN pusat up unit Layanan Tahanan BNN 20 potong.

"Yang siap dikirim ada 180 pieces untuk 12 puskesmas di wilayah Parung serta 50 pieces untuk RSUD Cibinong. Kemudian, untuk waiting list ada 13 puskesmas di wilayah Jonggol, 14 di Jasinga, dan 15 di Cibinong. Jadi yang sudah dibagikan ke beberapa wilayah dan selebihnya akan dikirim karena lagi diproduksi, kami optimis minggu depan sudah terdistribusi semua sesuai targetnya 2.000 sampai minggu depan mudah-mudahan jadi semua," ungkapnya.

Zukhraini menambahkan, setidaknya ada 10 warga binaan yang dilibatkan dalam pembuatan alat pelindung wajah tersebut.

Tentunya pengerjaan yang dilakukan setiap hari ini akan memberi efek positif dan membangkitkan semangat hidup kepada para warga binaan.

"Kami lihat dari efek positifnya kepada warga binaan, jadi mereka merasa ikut berkontribusi dalam pengggulangan Covid-19 ini, meskipun warga binaan terpenjara, tapi tetap bisa aktif melakukan hal yang bermanfaat," imbuhnya.

Menurut dia, jika mengandalkan pembelian dari luar akan tidak cukup, apalagi saat ini APD sudah masuk barang langka.

Baca juga: Dibebaskan, 167 Napi Lapas Magelang Jalani Asimilasi di Rumah

Ia berharap aksi warga binaan ini bisa memberikan contoh kepada Lapas lain ataupun masyarakat dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 secara gotong royong.

"Harapan kami daerah lain pun ikut tergerak sama-sama saling bantu, kita ada SDM yang bisa buat terus kerja gotong royong untuk belanja bahannya, jadi bisa bermanfaat, terutama untuk internal Lapas juga, alangkah lebih baik lagi buat sekeliling," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com