Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Lengkap Munculnya Cacing Tanah Terus-Menerus Secara Misterius

Kompas.com - 20/04/2020, 06:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Pakar kaitkan fenomena gunung berapi

Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono lebih menganggap keluarnya cacing sebagai fenomena alam.

Dia juga mengaitkannya dengan fenomena sejumlah gunung berapi di Indonesia yang aktif secara bersamaan.

"Saya juga kaget kok merata ini (kemunculannya). Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.

Namun pada dasarnya, cacing memang sudah sewajarnya keluar dari tanah ketika terjadi perubahan kelembaban di tanah.

Sedangkan fenomena kali ini masih perlu diperdalam melalui penelitian.

"Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau, biasa begitu," kata dia.

"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya menambahkan.

Baca juga: Benarkah Fenomena Cacing Bermunculan Tanda Gempa Bumi, Ahli Jelaskan

LIPI sebut akibat perubahan cuaca

Kemunculan cacing tanah di Solo Kemunculan cacing tanah di Solo
Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Nugroho mengaitkan fenomena tersebut dengan perubahan cuaca.

"Namun dalam hal ini saya kira, bisa jadi karena perubahan cuaca. Apalagi saat ini kita sedang menuju perubahan musim, dari penghujan ke kemarau," kata Hari kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Hewan dia sebut akan bermigrasi ke tempat yang lebih nyaman ketika kondisi cuaca berubah.

"Itu sama seperti seolah cacing-cacing hilang saat musim kemarau, lalu saat hujan mereka bermunculan di mana-mana. Dan yang perlu diketahui, bagaimana kondisi cuaca di Solo saat ini," imbuh Hari.

Dia memperkirakan cacing yang muncul di Pasar Gede adalah cacing dari kawasan urban yang mudah beradaptasi.

"Prediksi saya itu mungkin cacing invasif yang sangat mudah beradaptasi. Baik di Indonesia maupun negara mana pun, ada beberapa jenis cacing tanah yang invasif," jelas Hari.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Labib Zamani, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas | Editor: David Oliver Purba, Abba Gabrilin, Teuku Muhammad Valdy Arief, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com