Perusahaan konveksi Kertabumi Batik juga produksi APD. Perusahaan ini bahkan menyuplai untuk RS dan Puskesmas di Kulon Progo.
Pemilik UMKM Kertabumi Batik, Rifki Ali Hamidi mengungkap, perusahaannya tengah memroduksi sekitar 600 hazmat, 150 gaun medis dan 2.000 face shield. “Sepatu boot juga 50 pasang,” kata Rifki juga lewat sambungan selular.
Bisnis batik jeblok di tengah Pandemi. Penjualan Kertabumi turun sampai 60 persen. Pekerja menganggur, perajin tak menghasilkan.
Pada masa bersamaan, cerita Rifki, banyak perawat membutuhkan APD. Kebetulan, ia memiliki banyak teman perawat di RS yang menangani kasus Covid.
Ia dan banyak donatur lantas patungan untuk membantu perawat. Mereka mengumpulkan Rp 45 juta untuk disalurkan dalam bentuk APD itu.
Baca juga: Corona, Penjahit Masker Kain Skala Rumahan Kebanjiran Pesanan
Rifki mengungkapkan, buruhnya bekerja sukarela selama membuat APD donasi ini. “Kita sudah mulai membagi sejak Senin minggu lalu,” kata Rifki.
Sedangkan untuk mempertahankan iklim produksi, mereka memroduksi masker yang khusus untuk dijual. Defan demikian, mereka berupaya mampu bertahan di situasi sulit ini.
Pada kesempatan yang berbeda, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sri Budi Utami mengungkapkan bahwa APD produksi UMKM kian menunjukkan kemandirian masyarakat yang tidak tergantung pabrikan.
Persoalannya adalah standar APD. Budi menyarankan untuk UMKM produsen alat pelindung seperti ini menjalin komunikasi dengan dinas terkait.
Baca juga: Berawal dari Bagi-bagi Masker Gratis, Kelompok Penjahit Difabel Ini Kebanjiran Pesanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.