Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat Pemerintah Agar Tradisi Meugang di Aceh Tetap Berlangsung

Kompas.com - 19/04/2020, 16:00 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com- Setiap mendekati bulan suci Ramadhan, masyarakat Aceh punya tradisi pergi ke pasar untuk membeli daging sapi atau ayam dalam jumlah lebih banyak dari biasanya.

Daging itu nantinya akan dimakan bersama keluarga.

Tradisi yang dinamakan meugang selalu berlangsung menjelang Ramadhan.

Bahkan, saat dunia dilanda wabah virus corona pun, tampaknya masyarakat Aceh akan tetap melaksanakan meugang.

Hanya saja, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan pemerintah.

Baca juga: Festival Meugang, Tradisi Membelah Kepala Sapi di Banda Aceh

Semisal di Kota Lhokseumawe, warga diminta tidak pergi keluar desa untuk membeli daging.

Pemerintah Kota Lhokseumawe bakal menyediakan pasar daging di setiap desa untuk kebutuhan meugang.

“Kita bukan tiadakan meugang. Cuma berjualan dagingnya tidak di pasar. Ini sudah kita sampaikan ke seluruh camat untuk seterusnya disampaikan ke desa,” kata Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, kepada Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Kebijakan itu diambil untuk menghindari penumpukan masyarakat saat membeli daging, sehingga berpotensi terjadi penyebaran virus corona.

"Ini harap dimaklumi. Kita ingin menjaga agar tidak ada penumpukan masyarakat dan berdesakan saat pembelian daging. Ini untuk memutus rantai penyebaran virus,” kata Suaidi.

Baca juga: Tradisi Meugang Jelang Lebaran, Masa Peternak Sapi Aceh Bersuka Cita

Suaidi berharap, kebijakan itu bisa dipahami masyarakat dengan tidak mengurangi khidmat tradisi meugang.

“Beli daging di desa masing-masing saja,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf, menyebutkan pemerintahnya tetap mengizinkan pembelian daging di pasar.

 

Namun harus menerapkan jarak antara satu pembeli dengan pembeli lainnya satu meter.

“Ini harus diindahkan masyarakat untuk kebaikan bersama. Nanti kita akan tempatkan petugas untuk mengatur jarak itu. Harap ini dipahami bersama,” katanya.

Dia menyebutkan, seluruh upaya dilakukan untuk menghindari penumpukan masyarakat dan berdesakan, sehingga pembatasan pembeli daging dengan penjual tetap satu sampai satu setengah meter.

Tradisi meugang bagi masyarakat Aceh, sambung Fauzi, memang turun temurun dilakukan.

Di tengah wabah corona atau Covid-19, diharapkan masyarakat tetap mengenakan masker saat membeli daging.

“Semoga kita semua terhindar dari virus ini,” sebut Fauzi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com