Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Pembuluh Pecah, Bayi 3 Minggu Ini Menangis Darah

Kompas.com - 19/04/2020, 13:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tiga pekan pascamelahirkan, Siska Asmita, warga Samarinda, Kalimantan Timur bingung dengan kondisi anak bayinya.

Bayi tersebut menangis terus dan mengeluarkan air mata darah.

Baca juga: Bayi Usia 3 Pekan Menangis Darah, Awalnya Keluarkan Kotoran Mata

Awalnya mengeluarkan kotoran

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Siska menceritakan, bayinya lahir pada 28 Maret 2020 dibantu bidan praktik di Samarinda dalam kondisi sehat.

Berusia dua pekan, mata bayinya mulai mengeluarkan kotoran.

Setelah diperiksakan, dokter mengatakan kondisi tersebut wajar karena saluran air mata bayi belum sempurna.

Air mata tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan keluarnya kotoran.

"Sempat diberi obat salep dan membaik,” kata Siska saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Darah baru keluar dari mata bayinya pada 14 April 2020 saat dia melakukan imunisasi.

Setelah disuntik vaksin, bayinya menangis kencang dan mengeluarkan air mata darah.

"Waktu saya lihat matanya merah banget, sambil keluar darah,” tutur Siska.

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Bayi Berusia 3 Pekan di Samarinda Menangis Darah

ilustrasi uangThinkstock ilustrasi uang

Terkendala dana

Bidan tersebut lalu menyarankan Siska untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Namun Siska terkendala dana membayar biaya dokter spesialis.

Dia pun tak kunjung mengobatkan anaknya.

Untungnya saudara Siska mendapatkan informasi mengenai adanya klinik gratis di Baznas Provinsi Kalimantan Timur.

Dengan melengkapi KTP, KK dan dan surat keterangan tidak mampu, Siska akhirnya bisa memeriksakan bayinya.

Baca juga: Saat Menangis Kencang, Pasti Keluar Darah dari Matanya

Pembuluh darah diduga pecah

Ilustrasi pembuluh darahShutterstock Ilustrasi pembuluh darah
Siska kemudian berkonsultasi dengan dokter umum di klinik tersebut.

Dokter menduga pembuluh darah di mata bayi itu pecah.

Kini Siska masih menunggu petunjuk dari dokter umum tersebut.

"Kami disarankan oleh dokter umum bawa ke dokter spesialis anak,” ujar Siska.

Kondisi anaknya saat ini masih belum membaik.

"Sampai sekarang saat menangis kencang, pasti keluar darah. Kalau menangisnya pelan-pelan tak keluar darah,” ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com