Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli soal Fenomena Cacing Tak Henti Keluar dari Tanah

Kompas.com - 18/04/2020, 22:01 WIB
David Oliver Purba

Editor

SOLO, KOMPAS.com - Sejak Sabtu (18/4/2020) pagi hingga siang, cacing tak henti-hentinya keluar dari dalam tanah di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah.

Kemunculan cacing dinilai aneh karena jumlahnya sangat banyak.

Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono mengatakan, munculnya cacing dari dalam tanah dengan jumlah banyak itu diduga karena fenomena alam.

"Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau, biasa begitu," ujar Prabang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Dari Pagi hingga Siang Cacing Tak Henti Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak

"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya menambahkan.

Prabang menjelaskan, kemunculan cacing dari dalam tanah ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga terjadi di beberapa daerah.

Menurutnya, tahun lalu, fenomena keluarnya cacing dari dalam tanah tak semerata tahun ini.

"Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.

 

Sebelumnya diberitakan, cacing dalam jumlah banyak keluar dari dalam tanah di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu pagi.

Baca juga: Bayi Usia 3 Pekan Menangis Darah, Awalnya Keluarkan Kotoran Mata

Seorang pedagang bakso di Pasar Gede, Marsono mengatakan, cacing keluar dari taman sekitar pasar pada pukul 05.30 WIB.

Jika dikumpulkan, jumlah cacing bisa mencapai satu ember.

Saking banyaknya, cacing yang keluar dari dalam tanah tersebut menyebar sampai ke jalur pejalan kaki dan jalan raya.

Hingga siang hari, cacing itu masih terus keluar dari dalam tanah meskipun jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya. (Kontributor Solo, Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com