Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Tertular Corona, Kapal Pembawa Bocah Sakit Ditolak Berlabuh oleh Warga

Kompas.com - 18/04/2020, 21:25 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nyoman Sumiarta, warga Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, menyesalkan aksi sejumlah warga yang menolak kapal speedboatnya untuk bersandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali pada Jumat (17/4/2020) sore.

Pasalnya, saat kejadian itu keponakannya yang berusia empat tahun sedang membutuhkan pertolongan karena mengalami panas tinggi.

Diceritakan Sumiarta, sebelum terjadi aksi penolakan itu keponakannya tersebut sedang mengalami demam tinggi dan sempat dibawa ke RS Gema Shanti Nusa Penida, Klungkung, Bali, untuk dilakukan pemeriksaan.

Namun, karena tidak ditemukan gejala demam berdarah dan hasil rapid test menunjukan non reaktif, oleh tim dokter yang menangani kemudian dirujuk ke RSUD Klungkung agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Demam Tinggi Berlabuh, Terombang-ambing di Laut Satu Jam

Hanya saja karena kondisi sudah sore dan Pelabuhan Kusamba tutup, maka pasien diarahkan untuk dirujuk ke RSUD Klungkung melalui Pelabuhan Padangbai menggunakan speedboat.

Tapi tak disangka, saat kapal yang ditumpanginya akan berlabuh di Pelabuhan Padangbai, justru ditolak oleh warga.

Warga menolak kapalnya bersandar dengan alasan takut keponakannya yang sakit itu terjangkit corona.

Padahal saat itu tim medis dan ambulans dari RSUD Klungkung sudah di lokasi untuk melakukan penjemputan.

"Petugas medis sudah lengkap dengan alat pelindung diri (APD) sudah menunggu di pelabuhan. Namun terhadang oleh warga," katanya saat dihubungi, Jumat malam.

Upaya negosiasi sudah dilakukan, namun diketahui warga tetap bersikeras untuk menolak kapalnya berlabuh.

Baca juga: Sosialisasi dengan Bawa Peti Mati, Bupati Boltim Ingatkan Virus Corona Itu Kejam

Setelah hampir satu jam terombang-ambing di tengah laut dan tak kunjung ada kepastian bisa berlabuh, akhirnya ia putuskan untuk membawa kapalnya berlabuh di Pelabuhan Sekarjaya, Banjar Bias, Kusamba dengan resiko ombak tinggi.

Setelah dibantu sejumlah pihak, akhirnya kapalnya berhasil bersandar sekitar pukul 18.00 WITA dan keponakannya yang sakit langsung dievakuasi ke RSUD Klungkung untuk mendapat pertolongan.

Atas kejadian itu, ia berharap pemerintah dapat melakukan edukasi dan sosialisasi agar kasus serupa tidak terulang kembali.

"Memang kita harus waspada, tapi kalau penanganan dan mengikuti sesuai prosedur kan pasti aman," katanya.

Baca juga: Kronologi Perempuan Bobol Warkop, Bersandiwara Diperkosa Saat Ditangkap

Sementara Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Penyeberangan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Warga di sekitar pelabuhan sempat melakukan penolakan karena takut pasien yang dibawa oleh kapal tersebut terjangkit corona dan dapat menular ketika diizinkan berlabuh.

Hanya saja, setelah dilakukan koordinasi itu warga dianggap telah paham dan mengizinkan.

"Sudah kita koordinasikan dan siap menerima (masuk). Namun, kapal keburu sudah ke Kusamba. Jadi mungkin masyarakat masih was-was, tapi itu kan belum dikoordinasikan sebelumnya. Tapi setelah dikoordinasikan mereka tidak masalah (menerima)," katanya saat dihubungi.

Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com