Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Tolak Kapal Pembawa Balita Demam Tinggi, Bupati Karangasem Minta Maaf

Kompas.com - 18/04/2020, 18:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARANGASEM, KOMPAS.com - Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri minta maaf kepada warga Kabupaten Klungkung terkait warga Padang Bai, Karangasem, yang menolak kapal boat pembawa balita demam tinggi, Jumat (17/4/2020). 

"Kepada Bupati Klungkung dan rakyat Klungkung, terkhusus keluarga pasien, saya atas nama Pemkab Karangasem dan rakyat Karangasem mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian Padangbai," kata Mas Sumantri, dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/4/2020).

Baca juga: Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Demam Tinggi Berlabuh, Terombang-ambing di Laut Satu Jam

Ia mengatakan, seharusnya kejadian tersebut tak terjadi.

Sebab, dalam ingatannya, rakyat Klungkung begitu tulus saat membantu warganya ketika erupsi Gunung Agung beberapa tahun lalu.

Ia berharap kejadian di Padang Bai tak merusak persaudaraan rakyat Karangasem dan Klungkung yang selama ini terjalin baik.

Ia ingin kasus di Padangbai menjadi kasus terakhir.

Jika masih terjadi penolakan serupa, ia mendorong aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas sesuai undang-undang yang berlaku.

Mas Sumantri mengatakan, wabah Covid-19 merupakan wabah global yang tak hanya terjadi di Karangasem.

Maka seharusnya kebersamaan dan solidaritas sosial atas dasar kemanusiaan harus menjadi dasar perlawanan untuk mencegah Covid 19.

Ia meminta segenap Satgas Covid Desa agar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Sosialisasi bagaimana memperlakukan saudara kita yang diduga potensial sebagai pasien Covid 19," kata dia.

Baca juga: Kronologi Penolakan Kapal Pembawa Bocah Demam Tinggi karena Khawatir Bawa Corona

Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal yang membawa seorang bocah berusia empat tahun yang mengalami demam tinggi, terombang-ambing di laut selama satu jam, karena ditolak warga bersandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat sore.

Nyoman Sumiarta, paman pasien mengatakan, kapal tak bisa bersandar karena adanya penolakan sejumlah warga sekitar pelabuhan yang khawatir terkait virus corona.

Negosiasi yang dilakukan juga tak membuahkan hasil. Pasien yang terombang-ambing hampir satu jam tersebut tetap ditolak warga.

Akhirnya, diputuskan untuk membawa speedboat ke Pelabuhan Sekarjaya, Banjar Bias, Kusamba, meski dengan risiko ombak tinggi.

Berkat bantuan sejumlah pihak, warga berkumpul dan bersedia membantu menarik speedboat.

Sekitar pukul 18.00 WITA, speedboat bersandar dan pasien bisa dievakuasi ke RSUD Klungkung.

Sebelum dibawa ke Pelabuhan Padangbai, petugas telah melakukan rapid test terhadap balita itu. Hasilnya non-reaktif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com