Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zone Merah Meluas, Bupati Bogor Yakin Penularan Covid-19 Terjadi di KRL

Kompas.com - 18/04/2020, 17:24 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, kasus penularan Covid-19 di Bogor rata-rata terjadi di Kereta Rel Listrik (KRL).

Sebab, kasus pertama pasien positif Covid-19 yang berasal dari Kabupaten Bogor, tertular di KRL.

"Saya yakin kasus penularan Covid-19 di Bogor itu terjadi di kereta. Hari ini saja ada penambahan kasus baru yang positif dan penyebabnya dari penumpang," ucap Ade melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/4/2020).

Baca juga: Pasien Corona 50 Orang, Zona Merah di Kabupaten Bogor Bertambah

Ade mengatakan, Kabupaten Bogor sangat berdekatan dengan Jakarta, sehingga menjadi memungkinkan yang tertular corona lantaran berinteraksi ke Jakarta menggunakan KRL.

Ade menjelaskan, saat ini wilayah dengan jumlah warga paling banyak terinfeksi virus corona berada di Kecamatan Cibinong, Gunung Putri dan Bojonggede, yang di mana terdapat stasiun KRL.

"Yang tertular corona sekarang ini kebanyakan karena berinteraksi ke Jakarta. Oleh sebab itu, saya harus membatasi (PSBB) pergerakan warga agar untuk sementara tidak dulu bepergian, tidak dulu berkumpul, tahan dulu keinginan bersilaturahmi," ujar dia.

Baca juga: 16 Kecamatan di Kabupaten Bogor Masuk Zona Merah, OTG Covid-19 Makin Sulit Didata

Ade menilai, penerapan PSBB sangat efektif untuk memutus mata rantai penyebaran corona.

Namun, PSBB akan menjadi sia-sia jika KRL masih beroperasi.

Dia pun menyayangkan langkah pemerintah pusat yang tetap mengoperasikan KRL di tengah penerapan PSBB di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Ade yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor secara tegas  mempertanyakan keseriusan PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI), Kementerian Perhubungan  (Kemenhub) dan Pemprov DKI Jakarta dalam mendukung pelaksanaan PSBB.

"Penerapan PSBB ini harus terintegrasi, enggak bisa sendiri-sendiri. Lima wilayah ini kan semuanya penyangga DKI, apalagi Bogor yang setiap harinya arus orang ke Jakarta ratusan ribu, enggak mungkin bisa diawasi," ungkapnya.

 

"Bagaimana mau menurunkan kurva kasus positif kalau masih banyak warga Bogor yang bekerja di Jakarta menggunakan kereta," kata Ade menambahkan.

Zona merah rawan penularan virus corona di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meluas ke 16 kecamatan, setelah ada enam warga yang masing-masing berdomisili di Kecamatan Babakan Madang, Ciawi, Leuwisadeng, Gunung Sindur, dan Tajurhalang, dinyatakan positif Covid-19.

Ke 16 zona merah tersebut, yaitu Kecamatan Bojonggede, Cibinong, Gunung Putri, Parung Panjang, Cileungsi, Ciomas, Jonggol, Ciampea, Citeureup, Kemang, Ciseeng, Babakan Madang, Ciawi, Leuwisadeng, Gunung Sindur dan Tajurhalang.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor Tambah 6, 4 Orang Sembuh

Dari jumlah itu, tercatat Kecamatan Cibinong merupakan wilayah dengan pasien Covid-19 terbanyak atau zona merah rawan, yakni berjumlah 12 orang, diikuti Gunung Putri 9 orang.

Sedangkan Kecamatan Bojonggede ada 7 orang, Cileungsi 6 orang, dan Ciampea 3 orang.

Selanjutnya, Kecamatan Tajurhalang, Kemang, Citeureup dan Babakan Madang masing-masing 2 orang, serta Parung Panjang, Ciseeng, Ciomas, Ciawi, Jonggol, Leuwisadeng, dan Gunung Sindur masing-masing 1 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com