SUMENEP, KOMPAS.com - Avan Fathurrahman, seorang guru SDN Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, menjadi perbincangan warganet.
Guru ini rela mendatangi rumah muridnya satu persatu, setelah beberapa pekan tidak mengajar di sekolah karena pembelajaran dilakukan secara daring.
Belajar dengan cara ini dirasa tidak berjalan lancar. Penyebabnya, banyak murid yang tidak memiliki smartphone.
Baca juga: Kisah Ponsel Rusak Ditukar Sesuap Nasi di Tengah Pandemi..
Belakangan, Kementerian Pendidikan mengeluarkan program pembelajaran di TVRI.
Namun murid-murid Avan ada yang tidak punya televisi.
Perjalanan bagaimana Avan menelusuri satu persatu rumah muridnya, ditulis di akun Facebook miliknya.
Sampai berita ini ditulis, catatan guru yang sehari-hari tinggal di Dusun Toros, Desa Babbalan, Kecamatan Batuan ini, mendapat 2.800 komentar, disukai 12.200, dan dibagikan 5.690 kali.
Kepada Kompas.com, Avan, panggilan akrabnya menceritakan awal perjalanan mengajar para murid.
Pada 16 Maret, pemerintah memutuskan agar siswa belajar di rumah dengan sistem penugasan dari sekolah, karena wabah corona.
Ketika masa belajar di rumah akan berakhir, tiba-tiba pemerintah memperpanjang masa belajar di dengan pola yang berbeda, dari penugasan ke pembelajaran daring.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.