Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

Kompas.com - 18/04/2020, 06:41 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Penyebaran wabah corona sangat perlu diwaspadai.

Sayangnya, masih ada pihak-pihak yang berbohong pada tenaga medis saat dimintai keterangan mengenai riwayat perjalanannya.

Akibat tindakan tersebut, tenaga medis yang memeriksa pun terkena imbasnya.

Berikut kasus-kasus kebohongan pasien di sejumlah daerah yang dirangkum oleh Kompas.com:

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Grobogan Berbohong, 20 Pegawai RSUD Purwodadi Rapid Test Ulang

1. Dilakukan oleh kuli bangunan yang baru mudik dari Jakarta

IlustrasiFREEPIK/engin akyurt Ilustrasi
Seorang kuli bangunan asal Kecamatan Karangyung, Grobogan, Jawa Tengah berbohong pada petugas medis ketika berobat.

Ia yang baru saja mudik dari Jakarta, mengaku tak memiliki riwayat bepergian dari zona merah Covid-19.

Akibatnya, pria yang belakangan dinyatakan positif corona itu ditempatkan di bangsal umum Nusa Indah.

Di ruangan itu, pasien ditangani dokter spesialis dalam dan dokter spesialis paru.

Dokter curiga terhadap kondisi pasien yang mengarah pada gejala Covid-19.

Ia dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test pada awal April 2020.

"Usai rapid test, pasien ini akhirnya mengaku baru pulang dari Jakarta dan bekerja di proyek bangunan. Sepulang Jakarta dia sakit," kata Direktur RSUD Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Bambang Pujianto.

Karena ulahnya, 20 pegawai RSUD Purwodadi harus menjalani dua kali rapid test untuk memastikan kondisi mereka.

Baca juga: Kuli Bangunan Positif Corona, Mudik dari Jakarta tapi Bohong, Bikin Puluhan Pekerja RS Ikut Rapid Test

 

Ilustrasi petugas medis yang menangani pasien virus coronaShutterstock Ilustrasi petugas medis yang menangani pasien virus corona
2. Sebabkan tenaga medis terjangkit corona

Seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Kabupaten Pelalawan, Riau berinisial AS positif terjangkit corona (Covid-19).

Ia tertular usai mengobati dua orang pasien corona yang tak jujur saat memberikan keterangan.

Pasien yang sempat bepergian ke Jakarta itu mengaku tak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah Covid-19.

Sehingga petugas kesehatan, termasuk AS, melayani pasien dengan protokol standar bukan penanganan corona.

"Dia kontak erat dengan pasien positif Covid-19, yakni RBT dan JG yang didapat dari hasil tracking," kata Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi.

AS akhirnya terkonfirmasi positif corona dan tercatat sebagai pasien ke-18 lantaran ketidakjujuran pasien tersebut.

"Oleh karena itu, kami meminta masyarakat yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk jujur, kooperatif, dan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya ketika dimintai keterangan medis karena ketidakjujuran dapat berakibat fatal," kata Yovi.

Baca juga: Dua Pasien Corona Tak Jujur, Satu Tenaga Medis Positif Covid-19

3. Mengaku tak pernah ke luar negeri

Ilustrasi pasien terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi pasien terinfeksi virus corona
Seorang pasien yang belakangan dinyatakan positif corona sempat ditempatkan di bangsal umum Aster.

Pasien berusia 47 tahun itu berbohong tak pernah ke luar negeri dan ke daerah zona merah Covid-19.

Padahal kenyataannya, ia baru saja pulang dari luar negeri dan bahkan sempat berkunjung ke Yogyakarta.

"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja. Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," kata Wakil Direktur dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih.

Pasien sempat diambil sampel lendir tenggoroannya untuk diperiksa. Hasilnya positif Covid-19.

Akibatnya,sejumlah pegawai dari tenaga medis hingga tenaga kebersihan menjalani rapid test.

"Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai tanggal 24 sampai 30 Maret. Mereka ini akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Idon Tanjung, Puthut Dwi Putranto | Editor : Farid Assifa, Khairina, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com