Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tewas Setelah Salah Minum, Dikira Air Ternyata Apotas

Kompas.com - 17/04/2020, 19:27 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa Sugiyah (52) seorang petani di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (17/4/2020).

Ia tewas setelah keliru meminum air mineral yang ternyata cairan apotas (potassium sianida). Sebagai catatan, apotas biasa digunakan petani untuk membasmi hama.

Kepala Desa Panolan, Kurmaeni Kurniawan menjelaskan, Sugiyah, ibu dua anak tersebut tewas setelah tak sengaja menenggak cairan apotas.

"Meninggal di lokasi persawahan," terang Kurmaeni saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Dikira Burung, Anak 14 Tahun Tewas Tertembak Senapan Angin

Menurut Kurmaeni, sebelum insiden naas tersebut, korban mencari batang padi untuk pakan ternak hingga masuk area persawahan wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Kampung halaman korban berbatasan langsung dengan Desa Sumberarum.

Saat itu korban yang sudah tak kuat menahan dahaga berupaya meminta air putih kepada petani lain.

Namun, saking hausnya, korban yang terburu nafsu langsung menenggak botol berisi apotas yang digunakan petani untuk membasmi burung emprit.

"Padahal petani yang dimintai minum korban sudah memberi tahu kalau air minumnya ditaruh di dalam tas. Tapi entah kenapa korban salah ambil botol berisi apotas yang ditaruh di bawah pematang sawah," ungkap Kurmaeni.

Baca juga: Bongkar Gedung Bekas Apotek, Pekerja Proyek Tewas Tertimpa Bangunan

Mengetahui peristiwa tak terduga tersebut, para petani yang berada di sawah langsung membawa korban ke Puskesmas terdekat.

Namun sayang, di perjalanan korban sudah tak bernapas lagi.

"Jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar Kurmaeni.

Sementara itu Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar ada yang meninggal minum apotas. Kami juga sudah meluncur ke lokasi," ujarnya..

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com