Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

1 Juta KK Terdampak Covid-19 di Jabar dapat Bansos Tunai, Emil Apresiasi Kemensos

Kompas.com - 17/04/2020, 16:51 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengapresiasi bantuan sosial (bansos) tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada masyarakat Jabar yang terdampak Covid-19.

"Jadi dari Kemensos untuk warga Jabar di luar Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) jumlahnya satu juta kepala keluarga (KK) yang akan dapat bansos tunai,” ujarnya, seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Ridwan Kamil mengatakan itu usai mengikuti sosialisasi tentang kepastian bansos dari Menteri Sosial (Mensos) kepada sejumlah kepala daerah di Jabar, Kamis (17/4/2020).

Menurut gubernur yang akrab disapa Emil ini, bantuan tersebut menambah deretan bantuan dari pemerintah menjadi delapan kategori.

Untuk itu, dia pun menekankan perlunya sinkronisasi data agar delapan pintu bantuan tersebut tidak tumpang tindih, terduplikasi, atau ada penerima yang terlewat.

“Tujuannya hanya satu, jangan sampai delapan pintu ini tumpang tindih, duplikasi, atau ada yang terlewat," kata Emil.

Baca juga: Sebaran Kasus Baru Covid-19, DKI Jakarta dan Jawa Barat Cukup Signifikan

Dia juga menjelaskan, bantuan nantinya akan dibagikan PT Pos Indonesia, tetapi tetap perlu sinkronisasi data terlebih dulu.

Pasalnya, jelas dia, pengklasifikasian bantuan tersebut memiliki kompleksitas yang cukup tinggi mengingat banyaknya bantuan yang diberikan.

Adapun delapan bantuan tersebut yaitu rutinitas Program Keluarga Harapan (PKH), rutinitas Kartu Sembako atau pangan non-tunai, dan bantuan dari Presiden untuk perantau di Bodebek agar tidak mudik.

Selain itu, ada pula Kartu Prakerja untuk warga terdampak tapi yang spesifikasinya pengangguran atau kena PHK, pergeseran dana desa untuk warga miskin di desa, dan bansos tunai dari Kemensos.

Baca juga: Aturan Berkendara Selama Penerapan PSBB di Jawa Barat

Kemudian, ada juga bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yaitu Rp 500.000 per KK berupa uang tunai dan sembako selama empat bulan, serta tambahan dari anggaran 27 kabupaten/kota bila masih ada kekurangan.

"Bantuan dari pemerintah jumlahnya sebenarnya banyak, tapi RT dan RW saat mengklasifikasi siapa mendapatkan bantuan yang mana, itu yang menjadi isu harian," ucapnya.

Untuk itu, Emil pun menyarankan, semua bantuan yang datang ke Jabar pendistribusiannya dilakukan Pemprov Jabar.

Dia menambahkan, supaya lebih tepat sasaran, diperlukan satu data karena masing-masing pihak saat ini melakukan data sendiri dan dapat menyebabkan kebingungan.

“Misalnya dia pengangguran, lalu dapat bantuan Prakerja ternyata dia terdaftar lagi di bansos tunainya Kemensos. Ini butuh proses pemilahan di akar rumput," terangnya.

Baca juga: Ridwan Kamil: Pabrik Masker Standar WHO di Jabar Bisa Produksi 1 Juta Unit Per Hari

Secara keseluruhan, delapan kategori bantuan ini dibagi menjadi tiga basis. Pertama adalah basis wilayah yang diperuntukkan bagi warga desa dan warga Bodebek.

Kedua, basis profesi dalam hal ini pengangguran Prakerja. Ketiga, yaitu basis umum, terdiri dari bansos tunai, PKH, dan sembako.

Bansos tunai dari Kemensos

Sementara itu, Mensos Juliari menerangkan, bansos tunai kepada masyarakat terdampak Covid-19 ini berjumlah Rp 600.000 per kepala dengan kuota 1 juta KK di Jabar.

Secara keseluruhan, bansos tunai ditargetkan untuk 9 juta keluarga di seluruh Indonesia dan akan mulai dibagikan pada minggu ketiga April hingga Juni 2020.

Dia menerangkan, sasaran penerima bantuan ini di luar penerima PKH dan program Kartu Sembako dari pemerintah pusat.

Baca juga: DPRD Jabar Minta Ketua RW dan RT Tak Nakal Salurkan Dana Bansos Corona

"Besaran bansosnya per bulan per keluarga adalah Rp 600.000 diberikan mulai April sekarang sampai Juni, sehingga total tiga bulannya masing-masing penerima mendapatkan 1,8 juta," kata Juliari.

Khusus untuk Jabar, kata Juliari, provinsi ini merupakan yang paling padat di Indonesia dan memiliki kasus Covid-19 terbilang tinggi.

Untuk itu, perlu sosialisasi dan pendataan yang akurat agar tidak ada duplikasi bantuan atau salah sasaran.

"Insya Allah minggu depan bansos tunai mulai didistribusikan, kebetulan Jabar adalah provinsi yang sangat padat. Kita ingin agar sosialisasinya baik, termasuk eksekusi di lapangannya juga baik," ujarnya.

Baca juga: Hari Pertama PSBB di Bodebek, Pemprov Jabar Salurkan 5.000 Paket Bansos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com