Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Temukan Senapan yang Dirampas KKB 6 Tahun Lalu, Digunakan oleh Sniper

Kompas.com - 17/04/2020, 15:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tim gabungan TNI-Polri menembak mati seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen, Jumat (10/4/2020).

Anggota KKB yang tewas tersebut teridentifikasi adalah seorang penembak jitu (sniper)  KKB bernama Menderita Walia.

Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, telah menyita sejumlah barang dari Menderita.

Barang tersebut antara lain satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.

Senjata bernomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan KKB di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, enam tahun lalu atau tepatnya 4 Januari 2014.

Paulus mengatakan senjata yang digunakan Menderita masih sangat terawat, bersih, dan tanpa cacat.

"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujar Kapolda didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Sniper KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Tewas dalam Kontak Senjata dengan TNI-Polri

Dipakai seorang sniper

Ilustrasi menembak.Shutterstock Ilustrasi menembak.

Selama enam tahun ini, senjata tersebut digunakan oleh Menderita yang dikenal sebagai seorang sniper atau penembak jitu.

Dia merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

Polisi menembak mati Menderita di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika.

"Saudara Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Paulus.

Baca juga: Sekuriti PT Freeport Ditetapkan Tersangka, Diduga Dukung KKB dan Rumah Jadi Tempat Persembunyian

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com