Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Unik, Polresta Cirebon Luncurkan ATM Beras untuk Bantu Warga

Kompas.com - 17/04/2020, 14:19 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Polresta Cirebon, Jawa Barat, meluncurkan sebuah inovasi baru berupa mesin ATM, Jumat (17/4/2020).

Namun, ATM yang dimaksud bukan singkatan dari anjungan tunai mandiri.

Mesin ATM yang dibuat Polresta Cirebon merupakan singkatan dari Anjungan Terima Mandiri.

Baca juga: Laboratorium BSL3 Unpad Bisa Periksa 1.000 Sampel Covid-19 Per Hari

Tidak seperti ATM milik bank yang berisi uang tunai, ATM milik Polresta Cirebon ini berisi ratusan kilogram beras.

Beras tersebut akan dibagikan kepada warga tidak mampu yang kesulitan ekonomi karena terdampak pandemi virus corona.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah warga dari beberapa daerah datang dan mulai mengakses inovasi yang disediakan di halaman Kantor Polresta Cirebon.

Baca juga: Puskesmas di Cirebon Luncurkan Berobat Online, Gratis Antar Obat

Mereka mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan.

Para warga langsung mencuci tangan di sejumlah wastafel yang disediakan, mengikuti pengukuran suhu tubuh dan masuk ke bilik disinfektan sebelum menuju ATM beras.

Warga juga membuat antrean dengan jarak masing-masing 1 meter.

Sambil menunggu antrean ATM beras, sebagian warga berjemur di halaman Polresta Cirebon.

Cara pengambilan beras

Untuk mendapatkan beras,  warga harus menyiapkan satu kantong plastik yang diletakan di bawah lubang tempat beras keluar.

Mereka kemudian menempelkan kartu ATM dan beras akan langsung keluar.

Tak hanya mendapatkan beras, warga juga mendapatkan satu kantong plastik berisi beberapa bungkus mi instan dan juga paket nasi kotak siap santap.

Nur Hikmah salah satu warga Kecamatan Sumber mengaku sangat terbantu dengan pemberian beras, mi dan nasi.

Menurut dia, cara seperti ini unik dan baru pertama kali dia temukan.

Wanita yang berkerja sebagai pedagang asongan ini mengaku sangat kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga di saat pandemi Covid-19 ini.

Jumlah pembeli berkurang dari hari biasa hingga memengaruhi nilai pendapatan.

“Beras, mi dan nasi kotak membantu banget, karena saya sendiri saja cari uang susah Pak. Apalagi saat corona seperti ini membuat kita makin susah,” kata Hikmah kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Anak 7 Tahun yang Menginap Sebulan di Rumah Ridwan Kamil

Kapolresta Cirebon Kombes M Syahduddi menyampaikan, ATM beras merupakan upaya Polresta untuk meringankan beban masyarakat, terutama pekerja harian atau pekerja informal yang terdampak wabah corona.

Warga yang dimaksud antara lain para pengemudi ojek, sopir angkot, tukang becak dan pedagang asongan di wilayah Cirebon.

“Mereka kerap kali mengeluh terkait pendapatannya beberapa pekan terakhir sangat berkurang. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kesulitan. Kegiatan ini merupakan respons dari keluhan warga itu,” kata Syahdudd.

Uang patungan

Beras yang yang dibagikan merupakan hasil patungan anggota Polresta Cirebon.

Mesin ATM beras ini bisa menampung sekitar 240 liter beras.

Uang yang dikumpulkan tidak hanya untuk menyediakan beras, tapi juga mi instan dan nasi kotak siap saji.

Semua anggota polisi sangat antusias menyisihkan pendapatannya untuk kegiatan kemanusiaan ini.

“Kegiatan ini efektif. Kami akan terus melaksanakan kegiatan ini secara bertahap hingga tingkat polsek-polsek,” kata Syahduddi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com