Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Penghasilan akibat Corona, Seorang Ayah Nekat Jual Ponsel Rusak untuk Beli Beras

Kompas.com - 17/04/2020, 13:50 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kisah Ason Sopian, warga Kavling Kamboja, Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), yang menjual ponsel rusak untuk membeli beras viral di media sosial.

Ia mengaku nekat melakukan itu karena kebingungan tak punya uang untuk membeli beras buat makan istri dan kelima anaknya di rumah.

Pasalnya, akibat dari mewabahnya virus corona saat ini, ia tidak lagi bisa bekerja serabutan seperti sebelumnya.

Kesulitan mencari nafkah

ilustrasi uangThinkstock ilustrasi uang

Sejak virus corona merebak di wilayah Batam, ia mengaku mulai kesulitan mendapat penghasilan untuk menafkahi keluarganya.

Sebelumnya, ia sehari-hari bekerja secara serabutan di sebuah bengkel.

Dalam sehari, dengan usaha yang dilakukan itu bisa membawa pulang uang antara Rp 25.000 hingga Rp 50.000 untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Namun sekarang, karena bengkelnya telah tutup karena dampak corona, ia tidak memiliki penghasilan sama sekali.

“Saya sebelumnya kerja serabutan, jadi apa yang bisa dikerjakan, saya kerjakan. Yang terpenting mendapatkan uang dan uangnya bisa dibawa pulang,” ungkap Ason.

Baca juga: Kisah di Balik Seorang Ayah Jual HP Rusak demi Beli Beras untuk 5 Anaknya

Jual ponsel rusak

Ilustrasi ponselPhone Radar Ilustrasi ponsel

Karena tidak memiliki penghasilan itu, ia sempat kebingungan untuk mencukupi kebutuhan makan keluarganya.

Karena saat itu tidak punya uang, akhirnya ia nekat menawarkan ponsel rusak yang ia miliki untuk dijual dengan harga Rp 10.000.

Uang tersebut diharapkan bisa digunakan untuk membelikan beras dan dimakan bersama keluarganya.

Selama ini, memang ia serba kekurangan. Selain karena penghasilannya tidak pasti, istrinya yang bekerja sebagai buruh pembuat tempe hanya dapat penghasilan Rp 1 juta per bulan.

Karena kondisi itu, kelima anaknya tidak ada yang pernah bersekolah. Sebab uang yang didapat terkadang masih kurang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com