Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2020, 09:25 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Tradisi yang dipertahankan di perdesaan

Hingga kini, budaya beas perelek masih dipertahankan sejumlah daerah, terutama di perdesaan. Salah satunya di Desa Kertajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. 

Saat ini, warga desa tidak khawatir kekurangan pangan bila sesuatu yang buruk terjadi akibat corona.

Salah seorang warga, Asep Yana mengatakan, di kampungnya ada lahan padi seluas 270 hektar.

Baca juga: Hadapi Covid-19, Wali Kota Semarang Dorong Warga Saling Topang Melalui Lumbung Kelurahan

Masyarakat kemudian menginisiasi lumbung pangan dengan mengumpulkan masing-masing 15 kg padi kering. Bila dikumpulkan kapasitasnya mencapai 30 ton.

Untuk membantu sesama, relawan Rumah Zakat ini pun menginisiasi pengaktifan kembali beas perelek.

Sepekan sekali beas perelek diambil. Dalam 40 hari, total beas perelek di desanya mencapai 118 kg atau sekitar 1,5 ton beras per tahun.

“Sudah kembali diaktifkan beberapa tahun lalu setelah sebelumnya terhenti,” tutupnya.

Baca juga: Panen Padi di Tengah Wabah Corona, Upaya Menjaga Ketahanan Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com