KOMPAS.com - Pasar tradisional di Surabaya bagian utara tepatnya di Kecamatan Krembangan ditutup sejak Rabu (15/4/2020).
Penutupan dilakukan karena dari data Dinas Kesehatan Kota Surabaya hingga Selasa (14/4/2020) siang, di pemukiman sekitar pasar, terdapat 26 pasien positif corona.
Jumlah tersebut bertambah. Pada Selasa malam, jumlah pasien positif corona di pemukiman sekitar pasar menjadi 30 orang.
Hal tersebut dijelaskan Camat Krembangan, Agus Tjahjono, saat dikonfirmasi, Kamis (16/4/2020) sore.
Baca juga: Pasar di Surabaya Ini Tutup Gegara Puluhan Warga di Sekitarnya Positif Corona
"Selasa malam saya mendapatkan update jika pasien positif bertambah menjadi 30 orang," kata dia.
Selain menutup pasar tradisional yang populer disebut Pasar Gresik PPI, pihak kecamatan juga mengeluarkan surat edaran agar warga di sekitar pasar di Kleurahan Kemayoran untuk melakukan psical distancing.
Hal itu penting dilakukan untuk mecegah penyebaran virus corona.
"Surat edaran sudah kami keluarkan juga untuk warga sekitar pasar di Kelurahan Kemayoran agar melakukan physical distancing," kata Agus.
Baca juga: Terungkap, Awal Mula Virus Corona Menyebar di Surabaya hingga Meluas Capai Ratusan Kasus
Virus corona kemudian terdeteksi pada pasien berikutnya yang jaraknya 500 meter dari pasien pertama.
Informasi tersebut bisa dilihat dari peta anatomi yang dimiliki kepolisian.
Dari Surabaya bagian utara, virus corona menyebar hingga ke Surabaya bagian selatan tepatnya di Kecamatan Wonokroma.
Virus coorona terus meluas di Surabaya hingga per 15 April 2020 kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 244 kasus.
Baca juga: Kapolda Jatim Buka Peta Penyebaran Covid-19 di Surabaya, Ungkap Lokasi Pasien Pertama
Masyarakat Surabaya juga aktif melapor lewat aplikasi Lawan Covid-19.
"Laporan yang masuk itu kita terima lalu kita datangi dan dilakukan tes, ternyata ada juga yang positif. Penelusuran kami memang mendapatkan itu semua (kasus positif), jadi terungkapnya memang cukup besar," ujar Fikser.
Bahkan patroli gabungan juga menyasar pengunjung warung kopi dan kafe itu seperti yang telah dilakukan sejak Senin (13/4/2020).
Baca juga: Pemkot Surabaya Gencar Patroli ke Kafe, Warga yang Dinyatakan Reaktif akan Diisolasi
Selain melakukan sosialisasi physical distancing, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, jajaran Polrestabes Surabaya, TNI, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) ini juga mewajibkan semua pengunjung cafe untuk mengikuti rapid test virus corona baru.
"Supaya tidak lagi ada kerumunan-kerumunan yang sifatnya massal dengan banyak orang, dan sekaligus kita lakukan rapid test," ujar Eddy.
Baca juga: Pemkot Surabaya Telah Lakukan Pencegahan Penyebaran Corona, Ini Alasan Kasus Positif Masih Tinggi
Eddy menegaskan, warga yang dinyatakan positif dalam rapid test saat patroli gabungan akan diisolasi di rumah sakit rujukan virus corona.
"Ini (patroli gabungan) akan kita lakukan terus, nanti kalau sampai itu kita temukan positif langsung kita isolasi, kita siapkan rumah sakit rujukan," kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor: David OLiver Purba, Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.