KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Jelang Ramadhan, Wali Kota Semarang Akan Buka Donasi Takjil dan Santapan Buka Puasa

Kompas.com - 17/04/2020, 08:30 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, dirinya akan membuka donasi khusus takjil dan santapan berbuka puasa untuk masyarakat tidak mampu terdampak coronavirus disease 2019 (Covid-19).

“Saya sudah hitung. Kalau untuk 177 kelurahan, diupayakan ada 64.400 paket berbuka puasa. Kalau indeksnya sekitar Rp 10.000, berarti dalam satu hari butuh 644 juta,” kata Hendi, Kamis (16/4/2020), dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut wali kota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan menyediakan buka puasa gratis sebanyak empat kali. Terkait jumlahnya, akan ditentukan tiga hari menjelang Ramadhan.

Sementara itu, donasi dari masyarakat yang mampu akan digunakan untuk menyediakan takjil dan santapan berbuka puasa gratis di hari-hari selanjutnya.

Baca juga: Kemenag Minta Buka Puasa Bersama Ditiadakan Selama Pandemi Covid-19

“Untuk 26 harinya kalau ada yang mau berpartisipasi satu atau dua hari monggo,” kata Hendi.

Nantinya, takjil dan santapan berbuka tersebut akan diantar ke rumah-rumah warga sehingga tidak menimbulkan keramaian.

Stok pangan di Kota Semarang

Terkait stok pangan di Kota Semarang jelang Ramadhan Hendi menyatakan, kesediannya aman kecuali gula.

“Hal itu karena untuk panen gula belum begitu kelihatan,” kata Hendi.

Baca juga: Menteri Perdagangan Janjikan Harga Gula Turun Sebelum Lebaran

Sementara itu, terkait stok pangan lain termasuk beras, Hendi mengatakan, akan segera disiapkan.

“Komunikasi dengan Bulog seminggu yang lalu, insya Allah tiga bulan ke depan beras masih cukup. Pedagang-pedagang juga mengatakan tidak ada kesulitan mendapat sembako,” kata Hendi.

Meski stok pangan relatif terjaga, Hendi mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan.

“Jumlah dan volume pembelian harus dibatasi. Misal kalau beli gula ya 2 kg dan beras 10 kg dulu. Kalau habis baru beli lagi sejumlah itu,” kata Hendi.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com