KETAPANG, KOMPAS.com - Sejumlah masyarakat Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengeluhkan pemadaman listrik yang bisa terjadi lima kali dalam sehari.
Salah seorang warga, Apolonius Salim (44) mengatakan, pemadaman listrik yang berulang kali dalam sehari dapat mengganggu pelaksanaan belajar dan ujian online sekolah.
Selain itu, pemadaman listrik dinilai dapat membuat barang-barang elektronik rusak.
“Di masa seperti saat ini listrik padam terus ini tentu sangat mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Apolonius saat dihubungi, Kamis (16/4/2020).
Baca juga: Belum Semua Pelanggan Listrik 450 VA Dapat Token Gratis
Anggota DPRD Ketapang, Abdul Sani meminta PLN Wilayah Kalimantan Barat untuk mengevaluasi kinerja pimpinan PLN UP3 Ketapang.
“Setiap tahun menjelang bulan suci ramadhan listrik padam terus, bahkan dalam satu hari ini sudah 5 kali listrik padam,” kata Abdul.
Sani menjelaskan, kondisi ini tentu membuat masyarakat gerah lantaran saat ini masyarakat diminta untuk diam di rumah sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, tapi PLN terus melakukan pemadaman bergilir.
Baca juga: Berikut 3 Hal Penting soal Listrik Gratis PLN Selama Pandemi Virus Corona
Bahkan, jadwal pemadaman kadang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Di saat seperti ini harusnya semua pihak bisa saling membantu, kalau listrik padam terus bagaimana masyarakat bisa beraktivitas di rumah, PLN harus memikirkan ini jangan setiap mendekati Ramadhan selalu alasan ada perbaikan mesin atau mesin rusak seolah-olah perencanaan menanggulangi soal pemadaman bergilir tidak becus dilakukan,” ketus Abdul.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.