Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta "Babysitter" Rekayasa Penculikan, Berawal dari Ingin Miliki iPhone 11

Kompas.com - 17/04/2020, 06:05 WIB
Candra Setia Budi

Editor

 

KOMPAS.com - Seorang babysitter di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Romiati Wulan Sari (25), diamankan polisi kerena merekayasa penculikan terhadap dirinya sendiri.

Dalam melancarkan aksinya, Romiati tidak sendirian. Ia dibantu dua sepupunya yakni, DR (18) dan NR (15).

Ketiganya diamankan polisi saat berada di Jalan Padat Karya Perumahan Mutiara, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palembang, Kamis (16/4/2020).

Aksi itu ia lakukan demi untuk membeli satu unit ponsel baru jenis iPhone 11 yang sudah lama diidamkannya.

Karena uang gajinya tak cukup untuk membeli handphone tersebut, ia pun merencanakan aksi penculikan itu.

Adapun motif rekayasa penculikan itu karena ingin memeras majikannya sendiri.

Sementara itu, Kgs M Hadi Nugraha (32) majikan Romiati tak menyangka bahwa pelaku bisa berbuat senekat itu demi mendapatkan iPhone 11.

Menurut Hadi, selama empat bulan bekerja di rumahnya, Romiati tak menunjukkan gelagat mencurigakan. Apalagi hingga mencuri barang.

Berikut ini fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

1. Viral di media sosial

Ilustrasi media sosialShutterstock Ilustrasi media sosial

Sebuah video penculikan terhadap seorang babysitter viral di media sosial Instagram.

Dalam video yang diunggah oleh akun @palembang_bedesau, pelaku terlihat dengan sadis menodongkan pisau ke leher korban dan mengancam akan membunuhnya.

Korban tampak tidak takut dengan ancaman tersebut. Sambil menangis, korban sempat menantang pelaku.

"Aku dak takut mati, lajulah (Saya tidak takut mati silahkan saja)," kata wanita dalam video tersebut kepada pelaku.

Pelaku dalam video itu kemudian mengikatnya dan menggantung korban di bawah pintu.

Korban pun terlihat sesak untuk bernapas karena jeratan di lehernya tersebut.

Baca juga: Viral di Medsos, Babysitter Diculik dan Digantung oleh Pelaku, Korban Sempat Buat Laporan ke Polisi

 

2. Kronologi kejadian

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Dari data yang dihimpun Kompas.com, sebelum dikabarkan diculik, Selasa (14/4/2020) pagi korban meminta izin kepada majikannya untuk pergi ke Polsek Ilir timur I Palembang karena telah tertipu belanja online.

Hadi pun mengijinkan korban untuk pergi ke Polsek dengan diantarkan oleh sopirnya berinsial AD.

Sesampainya di Polsek, korban meminta agar sopir tersebut meninggalkannya di sana.

Sekitar pukul 10.00 WIB, Romiati mengirimkan pesan kepada Hadi jika membutuhkan rekening koran sebagai persayaratan membuat laporan ke polisi.

"Korban datang ke Polsek untuk melapor karena tertipu membeli handphone melalui belanja online. Tapi laporannya belum bisa diterima karena saat di minta bukti pembayaran dia tidak bisa menunjukannnya,"kata Kanit Polsek Ilir Timur I Palembang Iptu Alkap saat dihubungi, Kamis (16/4/2020).

Namun, pada pukul 15.26 WIB, pelapor kembali mendapatkan pesan WhatsApp dari nomor korban berisi gambar korban yang sudah dalam kondisi tangan terikat dan mulut disumpal kain.

Pelaku yang mengirimkan pesan itupun meminta istri Hadi untuk mengirimkan uang tebusan sebesar Rp 50 juta.

Baca juga: Kronologi Video Viral Penculikan Babysitter di Palembang, Korban Disiksa dan Diancam Dibunuh

 

3. Minta tebusan Rp 100 juta, dilaporkan majikannya ke polisi

Ilustrasi uang. Dok. HaloMoney.co.id Ilustrasi uang.

Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi mengatakan, kasus penculikan itu sudah dilaporkan oleh majikannya bernama Hadi pada Selasa sekitar pukul 19.30 WIB.

Setelah mendapat laporan tersebut, sambungnya, pihaknya langsung menurunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Karena ini adalah kasus yang menonjol kami menurunkan sebanyak dua tim," kata Suryadi melalui sambungan telepon, Rabu (15/4/2020).

Suryadi menjelaskan, pelaku sempat menghubungi majikan korban serta tempat penyaluran babysitter tersebut.

Mereka meminta uang tebusan bervariasi, dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.

"Pacar korban juga ditelepon pelaku untuk meminta tebusan," ujarnya.

Baca juga: Babysitter di Palembang Diculik dengan Digantung, Pelaku Minta Tebusan Rp 100 Juta

 

4. Penculikan ternyata direkayasa

Ilustrasi.IST Ilustrasi.

Setelah mendapat laporan penculikan tersebut, Polda Sumsel langsung menurunkan dua tim untuk mengungkap kasus tersebut.

Hasilnya, ternyata penculikan tersebut ternyata direkayasa oleh korban sendiri.

Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku diketahui sedang berada di kawasan Perumahan Mutiara di Kecamatan Sukarame, Palembang.

"Saat diamankan, semua pelaku sedang duduk santai," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Sialagan saat melakukan gelar perkara, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Terungkap, Video Viral Penculikan Babysitter Ternyata Rekayasa

 

5. Otak pelaku rekayasa penculikan ternyata Romiati

Romiati Wulan Sari (25) babysitter yang membuat rekayasa penculikan untuk memeras majikannya ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/4/2020).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Romiati Wulan Sari (25) babysitter yang membuat rekayasa penculikan untuk memeras majikannya ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/4/2020).

Dalam melakukan aksinya, ketiga pelaku ini memiliki peran masing-masing.

Dikutip dari TribunSumsel.com, DR bertugas sebagai penculik dan mengancam akan membunuh Romiati bila tidak dipenuhi permintaan uang tebusannya.

Sedangkan NR bertugas merekam semua adegan rekayasa penyiksaan terhadap Romiati untuk dikirimkan ke majikan dan agen penyalur Rowiati.

"Otak pelaku tak lain adalah korban sendiri untuk mencari keuntungan," ujar Hisar.

Motif rekayasa penculikan tersebut karena pelaku ingin memeras majikannya sendiri.

Baca juga: Penculikan Babysitter Ternyata Rekayasa, Ini Peran 3 Pelaku

 

6. Peras majikan demi iPhone 11

Kamera Belakang di iPhone 11 Pro.KOMPAS.com/Bill Clinten Kamera Belakang di iPhone 11 Pro.

Romiati mengatakan, aksi itu ia lakukan demi untuk membeli satu unit ponsel baru jenis iPhone 11 yang sudah lama diidamkannya.

Karena uang gajinya tak cukup untuk membeli handphone tersebut, ia pun merencanakan aksi penculikan itu.

"Uang saya tidak cukup untuk beli handphone. Rencananya mau beli iPhone 11, jadi buat rencana begitu," katanya saat diamankan di Polda Sumsel, Kamis (16/4/2020).

Dalam melakukan aksinya, kata Rumiati, ia dibantu dua sepupunya yakni DR dan RN.

"Dua itu sepupu saya. Video itu saya kirim ke majikan agar dikasih uang tebusan," ujarnya.

Atas perbuatannya, Romiati dan dua sepupunya itu, yakni DR dan NR dijerat pasal 368 KUHP dan pasal 368 KUHP tentang penipuan dengan pemerasan dengan kurungan 5 tahun penjara.

Baca juga: Babysitter Rekayasa Penculikan untuk Peras Majikan demi iPhone 11

 

7. Mengaku tak menyesal

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Kepada polisi, Romiati mengaku tidak menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Sebab, selama ini dirinya memang sering membohongi orang terdekatnya sendiri, seperti orangtua dan pacarnya.

"Tidak, saya tidak menyesal, saya memang suka bohong. Saya sempat berusaha untuk jujur tapi tetap tidak bisa," ujarnya.

Sementara itu, dikutip dari TribunSumsel.com, orangtua Romiati yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku terkejut dengan tindakan anaknya yang telah merekayasa aksi penculikan terhadap dirinya dan meminta tebusan.

"Dia ini anak yang baik, rajin salat, tidak membantah dan tidak neko-neko. Saya terkejut kenapa bisa melakukan itu," katanya dikutip dari TribunSumsel.com.

Baca juga: Pengakuan Babysitter yang Rekayasa Penculikan: Tidak Menyesal, Saya Memang Suka Bohong

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Abba Gabrillin, Farid Assifa, Aprilia Ika, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com