Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Curat, Napi yang Dibebaskan karena Asimilasi Kembali Dibui

Kompas.com - 16/04/2020, 19:52 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin menerangkan, terdapat ratusan warga binaan asal Pontianak dibebaskan karena program asimilasi akibat virus corona (Covid-19).

"Sampai dengam hari ini untuk narapidana yang mendapat asimilasi di Kota Pontianak ada 173 orang," kata Komarudin kepada wartawan, Kamis (16/4/2020).

Dari 173 warga binaan itu, satu orang kembali ditangkap atas dugaan kasus pencurian dengan pemberatan (curat).

"Pelaku sudah diamankan, namun terpaksa dikirim ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya mengkhawatirkan," ujar Komarudin.

Baca juga: Ulah Napi Asimilasi di Luar Tembok Lapas, Curi Rokok hingga Jadir Kurir Ganja

Dia menjelaskan, kepolisian telah memiliki data lengkap warga binaan yang dapat asimilasi untuk dilakukan pengawasan.

"Setiap warga binaan yang dikeluarkan, datanya ada sama kami dan telah disebar ke sejumlah polsek untuk dikoordinasikan dengan pihak kecamatan dan tokoh masyarakat setempat," ucap Komarudin.

Dia mengajak tokoh masyarakat tidak mengucilkan para napi.

"Mereka adalah saudara kita, mungkin pernah melakukan kesalahan. Dibutuhkan peran aktif masyarakat tak dikucilkan, agar mereka tak berbuat kejahatan lagi," jelas Komarudin.

Baca juga: Nekat Menjambret Usai Bebas Asimilasi Corona, Napi Ini Mengaku Spontan dan Ingin Beli Bir

Diberitakan, sebanyak 769 warga binaan yang ditahan di sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) di Kalimantan Barat mendapat program asimilasi dan integrasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Kalbar Suprobowati mengatakan, 769 warga binaan tersebut kini telah dibebaskan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di dalam lapas.

"Dari jumlah itu, dipastikan belum ada yang kembali melakukan pelanggaran setelah dibebaskan melalui asimilasi dan integrasi," kata Suprobowati kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Dari 769 warga binaan tersebut, 725 di antaranya penerima asimilasi dan 44 penerima integrasi.

Kata dia, warga binaan yang dikeluarkan tak berstatus bebas murni sehingga masih harus mengikuti bimbingan dan pengawasan dari Balai Pemasyarakatan.

"Sesuai dengan SK Permen Nomor 10 Tahun 2020, penerima asimilasi adalah narapidana yang telah menjalankan setengah dari masa pidananya," ujar Suprobowati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com