Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Medis dan Korban Banjir Citarum Dapat 20.000 Masker

Kompas.com - 16/04/2020, 15:25 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memberikan bantuan berupa 20.000 masker dan 50 liter hand sanitizer bagi para tenaga medis dan tim Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum, Rabu (15/4/2020) kemarin.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Maritim dan Investasi, Nani Hendiarti mengatakan, bantuan memang diprioritaskan bagi tenaga medis bantaran Sungai Citarum mengingat kurangnya ketersediaan masker bagi petugas layanan kesehatan.

"Kami sangat setuju masker diarahkan untuk tenaga medis yang bertugas di kawasan DAS Citarum. Saya rasa itu hal yang baik," ungkap Nani dalam siaran pers yang diterima media, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Pengungsi Banjir Citarum Bakal Jalani Rapid Test

Ketua Harian Satgas Citarum Harum, Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, distribusi masker tersebut akan dipusatkan di puskesmas di seluruh sektor DAS Citarum. 

Sementara hand sanitizer akan diberikan di posko sepanjang DAS untuk digunakan masyarakat maupun para petugas sektor yang masih beraktivitas di lapangan.

"Distribusinya ke tenaga-tenaga medis dan puskesmas di seluruh sektor DAS Citarum, di mana para komandan sektor akan melakukan pembagian ke wilayah masing-masing," ungkapnya.

Selain itu, bantuan masker juga diperuntukan bagi masyarakat di sekitar DAS Citarum, terutama warga terdampak banjir di tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung.

Namun, bantuan masker bagi masyarakat akan disubstitusi dengan masker kain yang dapat digunakan berulang kali.

"Karena penggunaan masker ini (medis) dikhususkan bagi tenaga medis dan sulit dicari, masyarakat umum lebih baik mengenakan masker kain yang bisa digunakan beberapa kali," kata Dedi.

Seperti diketahui, warga tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung masih berjibaku dengan banjir di tengah pandemi Covid-19.

Untuk mengantisipasi potensi penyebaran, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sejumlah pengungsi banjir Citarum akan menjalani pemeriksaan rapid test Covid-19.

Hal itu dilakukam guna memastikan pengungsi terhindar dari wabah Covid-19.

"Kita siapkan 400 rapid tes, hari ini akan dites tapi random sampling," ungkap Emil, sapaan akrabnya saat meninjau banjir di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (1/4/2020) lalu.

Jika ditemukan ada warga positif, Emil meminta petugas kesehatan untuk segera membawa warga ke pelayanan kesehatan terdekat.

"Kemudian kepada zona yang diduga perlu diwaspadai kami sudah mengirimkan rapid test juga untuk menyampling pengungsi supaya kita bisa monitor. Kalau ternyata negatif semua berarti situasi lebih aman terkendali. Tapi kalau di sampling itu ada yang positif rapid tentunya kita segera lakukan tindakan kesehatan yang artinya warga kita tarik ke unit-unit layanan kesehatan," tuturnya.

Emil menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 ini ia meminta agar para pengungsi untuk tetap menjalani protap penanggulangan Covid-19.

Baca juga: Ridwan Kamil Tinjau Banjir Citarum

 

Selain diberi masker, jarak antar keluarga pun diatur.

"Pengungsi sudah diatur oleh protap, pertama pengungsi diberi masker juga kedua dalam proses pengungsian di banyak titik dikasih jarak-jarak antar-keluarga untuk menjaga jarak aman dari sisi kesehatan pada masyarakat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com