Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Dijambret, Seorang Ibu Dirampok oleh Orang yang Menolong

Kompas.com - 16/04/2020, 14:39 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Medan, Sumatera Utara, menjadi korban penjambretan sekaligus perampokan pada Rabu (15/4/2020).

Korban tersebut yakni Dina (35) yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang seusai mengantar anak ke rumah orangtuanya.

Saat dalam perjalanan, Dina dipepet oleh pengendara motor lain yang ternyata penjambret.

Baca juga: Ini Pengakuan Pria yang Doakan Tenaga Medis Terkena Corona

Salah satu orang kemudian merampas tas yang dibawa Dina.

Sempat terjadi tarik-menarik hingga Dina terjatuh dari sepeda motornya.

Peristiwa itu terjadi di Underpass Titikuning, Medan.

"Mungkin geram karena tak bisa lepas-lepas, saya yang dibantingnya. Setelah itu saya jatuh dan tak ingat lagi. Seperti dipukuli," kata Dina.

Baca juga: Kisah Anak 7 Tahun yang Menginap Sebulan di Rumah Ridwan Kamil

Dina baru tersadar ketika berada di ruang UGD Rumah Sakit Mitra Sejati.

Dina tidak mengetahui siapa yang membawanya ke rumah sakit.

"Begitu kejadian, saya langsung lupa, tidak sadar karena pingsan. Mereka pukul, seret saya sampai saya tidak sadar. Tiba-tiba sadar di CT Scan di Mitra Sejati," kata Dina.

Mengaku polisi

Selanjutnya, menurut Dina, saat itu ada seseorang yang tidak dia kenal yang mendampinginya di rumah sakit.

Laki-laki tersebut mengaku sebagai polisi dan membawa tas milik Dina, karena saat itu belum ada pihak keluarga Dina yang datang ke rumah sakit.

Menurut Dina, pria tersebut menjelaskan bahwa sepeda motor miliknya ada di parkiran rumah sakit.

Pria tersebut berjanji akan membantu Dina dan mengusut para pelaku penjambretan.

Dina kemudian dipindahkan dari ruang UGD ke ruang perawatan pasien.

Tak hanya itu, pria yang mengaku polisi itu juga memberikan sebuah kain sarung yang masih baru kepada Dina.

Dina semakin yakin pada orang tersebut dan tidak memiliki kecurigaan sama sekali.

Belakangan, Dina merasa seperti sedang dihipnotis.

"Dia kasih kain sarung baru. Setelah disarungkan ke badan saya, saya sepertinya percaya sama dia. Lalu dia ambil kerabu (anting) dari tas saya. Saya lihat, tapi saya diam dan dia pergi pamit bawa kunci motor untuk beli makanan. Saya diam juga," kata Dina.

Selanjutnya, hingga sudah hampir pukul 01.00 WIB, pria tersebut tidak juga kembali.

Dina dan kerabatnya kemudian mulai menangis, karena baru merasa tertipu dengan orang tersebut.

Dina mengaku kehilangan sepasang anting seberat 6 gram dan uang tunai sekitar Rp 200.000.

Tak hanya itu, sepeda motor berikut dengan STNK juga hilang dibawa oleh pria tersebut.

"Kami tengok juga di CCTV rumah sakit, dia juga yang bawa. Kita nangis karena sudah dimodusin. Jago kali lah dia. Mudah-mudahan dia cepat ditangkap, dihukum dan saya dapat hak saya," kata Dina.

Dina mencurigai bahwa antara dua orang pelaku penjambretan, pengamen yang ikut mengantar ke rumah sakit dan pria yang mengaku polisi adalah suatu komplotan perampok.

"Saya berkeras ini komplotan. Si begal itu dan yang satu nyamar jadi polisi sama pengamen itu. Karena mungkin kereta (motor) belum diambil sama mereka, belum ada hasil keburu masyarakat datang," kata Dina.

Hingga berita ini ditulis, Kapolsek Deli Tua AKP Zulkifli Harahap belum berhasil dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com