Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkrut di Tengah Pandemi Covid-19, Peternak Bagikan Ribuan Ayam Gratis

Kompas.com - 16/04/2020, 11:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Saat ini peternak masih memiliki stok ratusan ribu ayam hidup. 

Kerugian yang dialami peternak mencapai miliaran rupiah. Satu ekor ayam bisa merugi Rp 15.000. 

Jatuhnya harga ayam terjadi setelah Lebaran tahun 2019.

Puncaknya, harga ayam hidup turun merosot jatuh hingga menembus harga Rp 6.000 per kilogramnya mulai awal Maret 2020. 

"Kondisi itu menjadikan banyak peternak yang bangkrut dan gulung tikar di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tinggal sekarang giliran kami di Madiun, Jawa Timur," ucap Yusak. 

Harapannya, aksi bagi ayam gratis dapat membuka mata pemerintah bahwa peraturan yang dibuat tidak berjalan efektif di lapangan.

Salah satunya peraturan pemerintah yang mengatur harga ayam hidup ambang terendah di kandang sebesar Rp 17.000 per kilogram. 

Para peternak pun kebingungan dengan jatuhnya harga ayam hidup di lapangan.

Pasalnya harga eceran daging ayam di pasar tetap stabil diatas Rp 20.000. 

"Semestinya bila harga di kandang Rp 6.000 perkilogram maka harga daging ayam seharusnya Rp 15.000 perkilogramnya," jelas Yusak. 

Senada dengan Yusak, Suwito peternak ayam lainnya menyatakan harga ayam hidup makin anjlok setelah wabah corona melanda Indonesia.

Bahkan selama beternak ayam belasan tahun, harga ayam hidup terendah mencapai Rp 6.000 per kilogram, jauh di bawah harga standar.

"Harga ayam hidup makin hancur setelah wabah corona terjadi. Banyak peternak ayam gulung tikar karena tidak kuat menanggung beban biaya pakan dan operasional," jelas Suwito.

Suwito mengatakan harga ayam hidup mulai jatuh sejak pertengahan 2019.

Harga ayam makin anjlok setelah masuk awal tahun 2020.

Menurut Suwito, saat ini masih ada peternak yang bertahan lantaran menghabiskan stok ayam hidup.

Suwito berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan peternak ayam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com