Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips untuk Pengusaha Kuliner agar Tak Gulung Tikar Saat Pandemi Covid-19 Melanda

Kompas.com - 16/04/2020, 07:29 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Anak muda Medan harus ramai-ramai melawan corona

Pandemi global yang melanda saat ini memanggil anak-anak muda di Kota Medan bergerak bergandengan tangan membantu mereka yang terdampak, khususnya warga dan tenaga medis. Bermunculan komunitas-komunitas seperti Millennial Tanpa Nama, Medan Rangers, Millenial Oligarki, Gerakan Gotong Royong, dan lainnya. 

Danny Prima selaku penggagas Millenial Oligarki mengatakan, mereka membentuk wadah untuk berbagi kepada sesama. Visi misinya social justice, social responsiblity, humanisme dan environtmental ethics. 

Koordinator Gerakan Bergotong Royong Bobi Septian malah memasang target, komunitasnya harus bisa meringankan beban masyarakat. Mereka sudah membagikan 3.000 hand sanitizer dan 7.000 masker. 

"Insya Allah dalam beberapa hari ini kita akan menyiapkan sekitar 20.000 masker, semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Bobi.

Baca juga: Kisah Pengusaha Mesin Laundry Banting Setir Bikin Ventilator demi Perangi Corona

Rico Waas mengapresiasi apa yang dilakukan para anak muda ini sebagai langkah positif. Sebagai motor penggerak perubahan, menurut Rico, anak muda bisa membuat, menyalurkan, dan menyebarkan virus positif dengan cepat.

Melalui media sosial, mereka saling mengajak para followers-nya untuk menyebarkan kegiatan dan menjadi pemicu yang lainnya untuk ikut melakukan hal yang sama. 

"Tidak boleh berhenti, ini adalah hal-hal yang selalu dapat membangkitkan moral di antara masyarakat. Menjadi simbol bahwa kita selalu bersama-sama berjuang melewati persoalan,” katanya.

Namun, apa yang dilakukan kaum milenial hanyalah trigger atau pemicu saja, pihak utama untuk melawan wabah adalah pemerintah. Untuk itu, dia mengharapkan pemerintah melakukan hal-hal solutif dan cepat untuk menangani semua hal, terutama dalam pemberian bantuan ke masyarakat yang sedang kesusahan, apakah itu pengangguran, korban PHK, pekerja harian, dan lainnya.

Baca juga: Pengusaha Konveksi di Pamulang Keluhkan Harga Bahan yang Meroket di Tengah Pandemi Covid-19

Pria berkacamata ini ingin budaya saling membantu dan gotong royong menular kepada semua kaum muda sehingga tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah. Selain itu semua pihak juga harus memerhatikan bahwa bantuan yang ada tersalurkan dengan benar.

Menurut Rico, semua pihak layak mendapatkan bantuan, seperti tenaga medis yang wajib mendapatkan APD lengkap. Juga bantuan moril untuk membangkitkan semangat mereka yang menjadi garda terdepan melawan Covid-19

Untuk para korban dan keluarga, harusnya mendapatkan perhatian khusus dan pendampingan secara moril juga edukasi. Apabila korban positif Covid-19 meninggal dunia, masyarakat diminta memberikan empati agar tidak menolak jenazah seperti yang kerap terjadi saat ini. 

"Ini membutuhkan edukasi yang jelas agar tidak terjadi kesimpang-siuran,” tegas Rico.

Khusus kepada pemerintah, dirinya mewanti-wanti supaya dana miliaran yang dianggarkan untuk penanggulangan bencana baiknya dialokasikan lebih besar ke alat-alat medis dan penanganan pasien, sembako untuk masyarakat rentan, serta untuk mempersiapkan tempat-tempat karantina mereka yang suspect Covid-19 apabila rumah sakit sudah penuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com