Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips untuk Pengusaha Kuliner agar Tak Gulung Tikar Saat Pandemi Covid-19 Melanda

Kompas.com - 16/04/2020, 07:29 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sejak diberlakukannya pembatasan sosial, jaga jarak yang berujung larangan berkerumun sebagai langkah antisipasi pencegahan Covid-19, keluhan berkurangnya pendapatan melonjak. Salah satu sektor yang keluhannya paling tinggi adalah pengusaha kuliner.

Rata-rata sudah menutup sementara usahanya, mengurangi jam kerja dan produksi, akibatnya adalah kehilangan pelanggan. 

Masyarakat lebih banyak memasak sendiri atau memesan makanan secara online. Nah, agar pelaku usaha tetap membuka lapaknya, maka melayani pesan antar atau take away adalah tips andalan. Rico Waas sudah membuktikan peluang ini dan berhasil.  

"UMKM dan pengusaha lokal harus bisa memutar otak untuk dapat bertahan di saat Covid-19 melanda. Harus bisa memangkas cost operasional," kata owner Warung Ijo ini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Harga Ayam Potong Anjlok, Peternak di Sumsel Terancam Gulung Tikar

"Pelaku usaha bisa melakukan berbagai hal dengan sistem online, mulai dari bisnis, menerima pembayaran online, sampai melakukan kerjasama dengan sistem pengantaran barang online yang tersedia,” sambung Rico. 

Pria yang dianggap tokoh milenial-nya Kota Medan ini mengakui, situasi saat ini memang berat. Namun, demi kepentingan yang lebih luas seluruh masyarakat harus tetap mengikuti aturan pemerintah.

Dirinya juga berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa membantu para pengusaha, khususnya pengusaha lokal dan UMKM agar bisa bertahan melewati masa-masa pandemi supaya tidak gulung tikar.

Baca juga: Dampak Corona, 180 Perusahaan Tutup dan 11.000 Pekerja Dirumahkan di NTB

“Ada anggaran Rp 100 miliar dari Pemkot Medan dan Rp 18 miliar dari Pemprov Sumut. Rasanya sulit mengatakan dana tersebut cukup untuk mensubsidi pengusaha karena  pastinya ada prioritas utama yang harus didahulukan seperti tenaga medis dan penanganan kasus Covid-19 dan masyarakat rentan. Kami hanya berharap dana itu membantu dengan tepat sasaran,” ucapnya.

CSR harus bergerak

Masyakarat mampu, lanjut Rico, para filantropis, perusahaan yang memiliki program-program CSR harus bergerak tanpa henti mendukung masyarakat.

Bila mampu harus membantu pemerintah sebab melawan pandemi harus bersama-sama, saling bahu-membahu dan membantu. Kepada masyarakat, dia mengajak untuk sabar menjalankan anjuran pemerintah.

"Stay at home... Masih banyak yang keluar rumah, bahkan menyediakan waktu untuk nongkrong. Ini akan mempersulit pemerintah dan kita memutus mata rantai penyebaran virus," ujar Rico.

Baca juga: Jubir Gugus Tugas: Penyebaran Covid-19 Tertinggi di Medan, Tapi Warganya Belum Juga Sadar...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com