Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 2 Orang Sembuh, Muncul Lagi 2 Pasien Positif Covid-19 di Maluku Utara

Kompas.com - 15/04/2020, 22:20 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Maluku Utara, bertambah 2 orang.

Juru bicara gugus tugas Covid-19 Maluku Utara, dr Rosita Alkatiri mengatakan, pada Rabu (15/4/2020) tim menerima hasil laboratorium dari BBLK Makassar, Sulawesi Selatan, dengan hasil terkonfirmasi positif 2 orang.

Dengan demikian, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Maluku Utara menjadi 4 orang.

Selanjutnya, kasus baru ini disebut sebagai kasus 03 dan kasus 04.

Baca juga: Gubernur Bengkulu Antar Sendiri Sembako ke Pasien Positif Corona

Dari keempat pasien positif Covid-19, dua di antaranya yakni pasien 01 dan 02 telah dinyatakan sembuh, bahkan pasien 01 telah dipulangkan.

“Hari ini juga kami telah menerima hasil laboratorium dari BBLK Makassar, dua kali pemeriksaan laboratorium pasien 02 dengan hasil negatif, sehingga yang bersangkutan telah dinyatakan sembuh,” kata Rosita.

Sementara itu, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sampai dengan hari ini sebanyak 8 orang, kemudian orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 275 orang serta orang tanpa gejala (ODP) sebanyak 49 orang.

Untuk jumlah OTG, kata dia, ada pengurangan dikarenakan sudah selesainya masa pemantauan dan ada beberapa yang berubah status menjadi ODP.

Sementara, untuk kasus ODP terjadi penurunan yang signifikan di hari ini sebanyak 20 orang secara kumulatif, hal ini dikarenakan telah selesai masa pemantauan selama 14 hari.

“Sedangkan untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) tidak ada perubahan,” kata dia.

Baca juga: Kantor Kecamatan di Surabaya Ini Ditutup Setelah Pejabatnya Meninggal di Tengah Wabah Covid-19

Kemudian untuk pemeriksaan rapid test, sampai dengan hari ini telah dilaksanakan pemeriksaan kepada 546 orang, dan didapatkan hasil 33 orang reaktif yaitu 6 OTG, 9 ODP, 1 PDP dan 17 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit.

Sedangkan 513 orang dengan hasil rapid test non reaktif.  

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Baca juga: Risma Minta RT/RW Batasi Mobilitas Penduduk dengan Menutup Jalan

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com