Ruang RS Penuh, 3 Pasien Positif Corona di Palembang Jalani Isolasi di Rumah

PALEMBANG, KOMPAS.com - Tiga pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona di Palembang, Sumatera Selatan, menjalani isolasi mandiri di rumah.

Hal itu karena saat ini ruang isolasi di Rumah Sakit Muhammad Hosien (RSMH) Palembang masih penuh untuk merawat para pasien yang positif terkena virus corona.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan, ketiga pasien yang positif tersebut saat ini dalam kondisi sehat.

Namun, dari hasil pemeriksaan laboratorium mereka dinyatakan positif terkena virus corona.

Baca juga: UPDATE Corona di Sumsel: 22 Orang Dinyatakan Positif dan 4 Sembuh

Meskipun melakukan isolasi mandiri, ketiganya masih tetap di bawah pengawasan tim medis untuk memantau perkembangan mereka.

"Ketiganya adalah orang tanpa gejala (OTG), setelah konfirmasi lab hasilnya positif. Untuk sementara masih isolasi di rumah dalam pengawasan dokter, karena rumah sakit kita penuh dengan kasus pertolongan," kata Yusri saat menggelar konfrensi pers yang disiarkan secara langsung, Rabu (15/4/2020).

Yusri pun meminta agar warga tak mengucilkan pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona.

Begitu juga dengan pasien yang telah dinyatakan sembuh jangan dikucilkan. Sebab,dukungan moral sangat dibutuhkan dalam memerangi Covid-19 tersebut.

"Ini bukan aib, kita juga perlu dukungan bersama. Jangan sampai ada warga yang mengucilkan pasien positif atau sembuh di lingkungan tempat tinggalnya. Karena mereka butuh suport," ujarnya.

Sebelumnya, jumlah kasus positif orang yang terpapar virus corona di Sumatera Selatan bertambah menjadi tiga orang, Rabu (15/4/2020).

Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumsel pada Selasa (14/4/2020) sebanyak 19 orang. Namun, dengan penambahan tiga kasus baru tersebut kini naik menjadi 22 orang.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Sumsel Bertambah Jadi 19 Orang

Tiga kasus baru itu semuanya tercatat sebagai warga Palembang. Untuk kasus ke-20 merupakan seorang laki-laki berumur 68 tahun dengan jenis penularan transmisi lokal.

Sedangkan kasus ke-21 adalah laki-laki berumur 57 tahun dan terakhir kasus ke-22 seorang perempuan berumur 50 tahun.