Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Penemuan 2 Jenazah Korban Penembakan Merupakan Area Perang KKB

Kompas.com - 15/04/2020, 19:16 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta masyarakat tidak memasuki wilayah area PT Freeport Indonesia, khususnya di sekitar area Kuala Kencana.

Menurut Paulus, wilayah tersebut sudah diimbau oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi area perang melawan aparat TNI-Polri.

Pernyataan itu disampaikan Paulus saat ditanya wartawan terkait tewasnya dua warga di sekitar area Freeport disebabkan luka tembakan. 

“Sebenarnya sudah ada imbauan wilayah perang oleh KKB, mulai Tembagapura sampai Kota Timika, termasuk area Kuala Kencana. Karenanya, saya minta masyarakat tidak berada di area tersebut,” kata Paulus di TImika, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Kronologi 2 Warga Ditemukan Tewas di Area Freeport, Pamit Cari Ikan dan Mayat Tertimbun Pasir

Paulus meminta masyarakat untuk menghindari wilayah Kuala Kencana, mengingat saat ini KKB sudah berada di sekitar daerah itu.

Bahkan, pada 30 Maret lalu, KKB sempat memasuki Kota Kuala Kencana dan melakukan penembakan di sekitar Kantor PT Freeport Indonesia.

“Daerah Kuala Kencana sudah dimasuki oleh KKB, sehingga siapapun yang masuk akan dilihat dan diamati. Jangan sampai salah satu pemasok bahan makanan ke KKB atau orang yang jadi petunjuk KKB,” ujar Paulus.

Sebelumnya diberitakan, pada Senin (13/4/2020), dua warga Distrik Kwamki Narama tewas tertembak di mile 34, area PT Freeport Indonesia yang berada di Kuala Kencana, Mimika, Papua.

Kedua korban bernama Eden Armando Debari dan Ronny Wandik.

Setelah kematian dua korban, tersiar kabar keduanya merupakan anggota KKB.

 

Namun, pihak keluarga korban membantah tuduhan itu.

Baca juga: 2 Warga Tewas Tertembak di Area Freeport, Mimika, Pangdam Janji Investigasi

Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menyampaikan bahwa proses investigasi masih dilakukan untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Kabar yang beredar, Eden dan Ronny merupakan korban salah tembak petugas. 

"Saya dari pihak TNI yang pertama melihat kedua korban ini, saya mohon maaf atas situasi yang terjadi. Tetapi untuk menyampaikan benar dan salah, nanti kita lihat dari hasil investigasi," ujar Asaribab.

"Dari hasil investigasi itu akan ada penyidikan sampai dengan pemeriksaan secara khusus. Jadi untuk memutuskan benar dan salah nanti hukum yang menyatakan," kata Asaribab menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com